Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembaga Rating Jepang Naikkan Peringkat Utang Indonesia

Kompas.com - 31/01/2020, 16:39 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat kredit Japan Credit Rating (JCR) telah menaikkan peringkat utang (rating) Indonesia pada posisi BBB+, dengan outlook stable.

Sebelumnya pada bulan April 2019, JCR memberikan peringkat utang Indonesia BBB dengan outlook positive.

JCR menyatakan peningkatan tersebut didasarkan atas penilaian JCR tentang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat ditopang oleh konsumsi domestik, defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan utang Pemerintah Pusat yang terkendali, ketahanan terhadap gejolak eksternal, yang didukung oleh nilai tukar yang fleksibel serta kebijakan moneter dan cadangan devisa yang cukup kuat.

"JCR telah memberikan perhatian khusus terhadap inisiatif reformasi yang sedang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo sekaligus keberlanjutan kebijakan yang dia lakukan di masa jabatan keduanya ini. Di antara beberapa agenda reformasi, pembangunan infrastruktur terus mengalami kemajuan lebih cepat dari yang diprediksi JCR," tulis lembaga rating tersebut dalam keterangan tertulisnya, Jumat (31/1/2020).

Selain itu, JCR juga menaruh perhatian pada upaya penyederhanaan peraturan melalui Omnibus Law untuk memfasilitasi Foreign Direct Investment (FDI) sebagai penyeimbang defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit).

Kemudian JCR juga menganggap bahwa pemangkasan defisit fiskal menjadi 1,76 persen per Produk Domestik Bruto (PDB) dalam APBN 2020 dan upaya menekan utang Pemerintah Pusat menjadi kurang dari 30 persen per PDB merupakan rencana yang feasible dapat dicapai oleh Pemerintahan saat ini.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kenaikan peringkat utang JCR merupakan bentuk pengakuan JCR atas ketahanan kondisi perekonomian Indonesia di tengah tantangan perekonomian global yang tidak pasti.

"Pemerintah Indonesia memanfaatkan penilaian peringkat kredit JCR untuk mendorong peningkatan investasi langsung dari luar negeri dan masuk ke pasar obligasi Jepang," ujar dia.

Di tahun 2019 lalu, pemerintah telah menerbitkan Samurai Bond dengan tenor-tenor yang relatif panjang dengan tingkat imbal hasil (yield) yang semakin kompetitif, dimana ini merupakan transaksi Samurai Bond melalui Public Offering yang terbesar oleh sebuah negara di Asia.

"Capaian tersebut mencerminkan bahwa kepercayaan investor Jepang yang terkenal sangat teliti dan hati-hati semakin meningkat dalam menginvestasikan dananya pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia," lanjut Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com