Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maskapai RI Dilarang Terbang ke China, Pemerintah Dinilai Perlu Beri Insentif

Kompas.com - 03/02/2020, 12:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat penerbangan Arista Atmadjati menilai perlu ada insentif ke maskapai menyusul larangan terbang sementara ke China mulai 5 Februari 2020.

Sebab larangan terbang itu dinilai akan membuat maskapai yang memiliki rute penerbangan ke China kehilangan pendapatan. Dampak lainnya, terjadi penurunan utilisasi pesawat sejenis Airbus 320.

"Selama keadaan belum normal karena dampak virus Corona China, alangkah lebih bagus bila regulator selama larangan sementara terbang ke China pulang pergi, maskapai bisa diberikan insentif-insenti," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Baca juga: Cegah Virus Corona, Tiga Perusahaan BUMN Kirim 25.000 Masker ke Hongkong

Arista menyebut insentif itu bisa berupa diskon landing pesawat atau gratis parkir di seluruh bandara-bandara Indonesia agar maskapai bisa mengalihkan pesawatnya melayani penerbangan rute domestik.

Insentif lainnya juga bisa berupa diskon pajak suku cadang, biaya maintenance, repair dan operation (MRO), serta biaya navigasi baik langsung maupun tak langsung.

Insentif dinilai perlu diberikan ke maskapai nasional karena Februari-Mei merupakan low season atau musim sepi penumpang. Menurutnya, insentif bisa mendorong maskapai tetap bergairah menjalankan bisnisnya.

Baca juga: Semua Penerbangan Lion Air ke China Dibatalkan, Penumpang Bisa Refund

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi menyampaikan penerbangan langsung dari dan ke China akan ditunda untuk sementara waktu mulai hari Rabu (5/2/2020).

“Semua pendatang yang tiba dari mainland China dan sudah berada di sana selama 14 hari untuk sementara tidak diizinkan untuk masuk dan melakukan transit di Indonesia,” ujar Menlu saat memberikan keterangan pers di Bandara Halim Perdanakusuma, Minggu (2/2/2020).

Larangan ini menyusul adanya virus Corona yang bersumber dari Wuhan, China, yang telah menyebar ke penjuru negara.

Baca juga: Lowongan Kerja BUMN Pelindo II, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com