Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Bakal Panggil Pihak-pihak Terkait Window Dressing Laporan Keuangan BTN

Kompas.com - 03/02/2020, 17:59 WIB
Kiki Safitri,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - DPR melalui BAKN (Badan Anggaran Keuangan egara) baru saja memanggil Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury, terkait dugaan window dressing pada laporan keuangan tahun 2018, pagi ini di DPR Senayan, Senin (3/2/2020).

Mengingat Pahala baru menjabat per akhir tahun 2019, maka Anggota Komisi XI DPR RI, Hendrawan Supratikno menyebut akan ada agenda pemanggilan pihak lainnya, misalkan kepada mantan dirut BTN sebelumnya.

"Bila perlu, undang (mantan dirut BTN), sudah ada usulan itu," kata Hendrawan.

Ia menyebut akan ada pertemuan lagi, mengingat dengan waktu singkat ini (2 jam pertemuan), tidak mungkin pihaknya membuat kesimpulan.

"Kami harus telaah, juga bekerja cermat atas dasar ketentuan yang tetap," ungkap Hendrawan.

Baca juga: DPR Panggil Dirut BTN Terkait Dugaan Manipulasi Laporan Keuangan

Hendrawan menyebut, masalah ini diawali pelaporan serikat pekerja BTN terkait dengan kredit fiktif. Menurut Hendrawan, Serikat pekerja menyebut pemberian kredit yang dilakukan Bank BTN tidak secara hati-hati.

"Itu sebabnya untuk menelaah ini kami mengundang pimpinan serikat pekerja Bank BTN, satu minggu berikutnya dan mengundang Direksi Bank BTN," katanya.

Pemanggilan ketua serikat pekerja dinilai penting agar informasi yang diperoleh valid dan ada kejelasan mengenai rencana pengambilan keputusan kedepannya.

"Makanya di satu pihak 'peniup pluit' bisa menjadi instrumen yang bagus untuk menegakkan good goverment. Tapi kalau peluit itu tidak ada dasarnya itu juga mempengaruhi reputasi BTN," jelasnya.

Menututnya, prinsip BAKN harus memperoleh masukan dari semua pihak yang dinilai dapat memberi masukan lebih cermat dan lebih tajam.

Pemanggilan Dirut BTN pagi ini dilakukan dalam upaya BAKN mengkonfrontasi informasi yang diperoleh dengan menyesuaikan faktannya.

"BTN mengatakan akan menyampaikan informasi yang lebih akurat tentang dua hal itu. Yang praktek window dressing akan ada usulan untuk mengundang PT. PPA," ungkapnya.

Pemanggilan PT PPA (Perusahaan Pengelola Aset) dilakukan untuk mempertanyakan terkait up top up kredit Rp 200 miliar yang diberikan BTN tahun 2015. Apalagi top up ini dinilai tidak didasarkan pada due dilligent yang cermat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com