Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Inflasi Januari 2020 Terkendali

Kompas.com - 04/02/2020, 08:37 WIB
Ade Miranti Karunia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Januari 2020 tercatat sebesar 0,39 persen (month to month/mtm). Sementara secara tahunan inflasi tercatat 2,68 persen (yoy), menurun dari inflasi Desember 2019 sebesar 2,72 persen (yoy).

Hal itu dipengaruhi oleh kelompok inflasi inti sebesar 0,19 persen (mtm). Secara tahunan, inflasi inti tercatat sebesar 2,88 persen (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 3,02 persen (yoy).

Adapun pemicu inflasi inti yaitu kenaikan harga emas perhiasan sejalan dengan kenaikan harga komoditas emas global, serta kenaikan tarif kontrak rumah, upah tukang bukan mandor, dan mobil sesuai pola musiman pada awal tahun.

"Inflasi inti yang tetap terkendali tidak terlepas dari konsistensi kebijakan Bank Indonesia dalam mengarahkan ekspektasi inflasi, termasuk dalam menjaga pergerakan nilai tukar sesuai fundamentalnya," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko pada pernyataan tertulisnya, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Baca juga: Naiknya Harga Rokok Picu Inflasi, Sri Mulyani Sebut Hanya Musiman

Sementara, inflasi volatile food meningkat akibat kenaikan harga beberapa komoditas pangan. Kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 1,93 persen (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,86 persen (mtm).

Peningkatan tersebut disebabkan oleh dampak banjir di sebagian daerah sehingga mempengaruhi produksi dan distribusi beberapa komoditas volatile food. Beberapa komoditas volatile food yang mencatat kenaikan harga antara lain aneka cabai, ikan segar, minyak goreng, beras, aneka bawang, kentang, dan tomat.

Komoditas lainnya seperti daging ayam ras dan telur ayam ras mencatat deflasi. Secara tahunan, inflasi kelompok volatile food tercatat sebesar 4,13 persen (yoy), melambat dari 4,30 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Untuk kelompok administered prices mengalami deflasi sebesar 0,28 persen (mtm), menurun dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya yang mencatat inflasi sebesar 0,63 persen (mtm). Secara tahunan, komponen administered prices mencatat inflasi sebesar 0,64 persen (yoy), meningkat dari 0,51 persen (yoy).pada bulan sebelumnya.

Adapun pendorong deflasi karena adanya kebijakan penurunan harga Bahan Bakar Khusus (BBK) dan normalisasi tarif berbagai angkutan pasca libur tahun, meskipun aneka rokok mencatat inflasi sebagai dampak kenaikan cukai tembakau.

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus konsisten menjaga stabilitas harga dan memperkuat koordinasi kebijakan dengan Pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, guna memastikan inflasi 2020 tetap rendah dan stabil dalam sasarannya sebesar 3,0 persen plus minus satu persen," katanya.

Baca juga: Januari 2020, Inflasi Capai 0,39 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com