Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China Turunkan Suku Bunga, Rupiah Ditutup Menguat

Kompas.com - 04/02/2020, 18:05 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada penutupan perdagangan mengalami penguatan di pasar spot pada Selasa (4/2/2020).

Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada level Rp 13.715 per dollar AS atau menguat 26 poin sebesar 0,19 persen dibanding penutupan Senin Rp 13.741 per dollar AS.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan penguatan rupiah sore ini terdorong penurunan suku bunga dan stimulus yang dilakukan bank sentral China.

Baca juga: Erick Thohir Ingin Perusahaan Farmasi Lakukan Riset Vaksin Corona

"Bank Sentral China memangkas suku bunga dana sebesar 10 basis poin pada hari Senin dan akan menyuntikkan 1,2 triliun yuan (174 miliar dollar AS) ke dalam sistem keuangan karena Bank Sentral berupaya untuk memastikan likuiditas yang cukup," katanya.

Di sisi lain, sentimen positif muncul kala pemerintah China membuka bantuan dari negara lain untuk mengatasi penyebaran virus Corona. Ini terbukti dari sikap Beijing yang mempersilakan ahli-ahli dari AS untuk membantu perjuangan melawan virus corona.

Mengutip data satelit pemetaan ArcGis, jumlah kasus Corona terus bertambah menjadi 20.155 di seluruh dunia, dimana 19.967 kasus terjadi di China yang menyebabkan kematian sampai dengan 426 orang di China.

Baca juga: Pabrik Hyundai di Korea Selatan Kena Imbas Virus Corona

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) dijadwalkan merilis data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2019 esok hari. Prediksi para analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan tumbuh negatif 1,67 persen secara kuartalan.

Secara tahunan atau year-on-year (YoY), pertumbuhan ekonomi Oktober-Desember 2019 diperkirakan 5,04 persen. Ini membuat pertumbuhan ekonomi 2019 secara keseluruhan adalah 5,03 persen.

Namun banyak pengamat yang mengatakan 5,03 persen adalah pertumbuhan yang melambat kalau di lihat dari PDB tahun sebelumnya di 5,17 persen.

"Namun saat ini ekonomi global bergejolak akibat perang dagang dan Brexit, PDB di 5,03 persen merupakan level yang bagus," tegasnya.

Baca juga: Cabai Rawit di Jakarta Kini Tembus Rp 110.000/Kg, Semahal Daging Sapi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com