Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Virus Corona, Pembatalan Kamar Hotel Melonjak

Kompas.com - 05/02/2020, 07:32 WIB
Yoga Sukmana

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Dampak wabah virus corona mulai dirasakan oleh pelaku usaha di industri hotel dan restoran dalam negeri. Rainier H Daulay, Wakil Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) menyebutkan, dampak wabah virus corona telah membuat turis dari negara lain enggan bepergian.

"Dalam dua minggu terakhir, terjadi angka pembatalan pesanan (booking) kamar cukup signifikan dari turis asal Timur Tengah, Australia, hingga Eropa," ujar pemilik Hotel Radhana Kuta dan Oasis Sanur tersebut kepada Kontan.co.id, Selasa (4/2/2020).

Rainier bilang, menilik dari musimnya, saat ini industri perhotelan memang sedang memasuki masa low season. Namun, biasanya turis mancanegara melakukan pemesanan ke Bali untuk bulan depan atau masa high season pada periode ini.

Baca juga: Wabah Virus Corona, Bank Sentral China Guyur Pasar Rp 2.422 Triliun

Namun sejak pemberitaan corona menyebar, pihaknya menerima banyak pembatalan kamar. Rainier tidak membeberkan angkanya secara akurat, namun sebagai gambaran, dalam dua hari ini, pesanan kamar menyusut menjadi 20 pesanan dari 100 pesanan.

Tak hanya itu, pihaknya bahkan tidak bisa memprediksi sampai kapan efek virus corona akan menjalar. Sehingga potensi kerugian diprediksi akan sangat besar.

"Salah satu hal yang bisa diusahakan sekarang adalah menarik turis domestik. Mau tidak mau, maskapai penerbangan perlu menurunkan biaya tiket pesawat, pihak pengelola bandara juga harus membantu mengurangi beban maskapai dengan diskon. Lagipula, banyak pesawat menganggur sejak penerbangan ke dan dari China ditutup kan," kata dia.

Baca juga: Virus Corona Tak Buat 3 Perusahaan China Ini Berhenti Produksi

Dari sisi bisnis, Rainier berkata pihaknya akan banyak melakukan efisiensi dari operasional hotelnya di Bali jika efek virus corona memakan waktu semakin lama. Namun di saat yang sama, pihaknya akan terus berusaha menjaring turis domestik.

Ia juga berharap setidaknya pemerintah dapat menyaring pemberitaan virus corona dengan lebih bijak di media massa. Sebab, penggambaran di media atas perlakuan warga Indonesia yang didatangkan dari China ke Indonesia, mampu menambah ketakutan warga untuk bepergian.

"Semoga saya salah, tapi prediksi saya mungkin sampai setahun ini, dampak virus corona masih akan memukul berbagai industri, tidak hanya perhotelan dan restoran tapi juga pariwisata tentunya," pungkas dia. (Reporter: Amalia Fitri | Editor: Anna Suci)

Baca juga: Pengusaha Hotel Gundah Gulana Akibat Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Akibat virus corona, pembatalan kamar hotel meningkat tajam

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com