Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Dunia Akan Pangkas Outlook Ekonomi Global karena Virus Corona

Kompas.com - 05/02/2020, 11:01 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Dunia akan memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi global karena wabah virus corona. Langkah ini dilakukan Bank Dunia di tengah kekhawatiran epidemi di China yang akan membahayakan rantai pasokan global.

Melansir South China Morning Post, pada bulan lalu, Bank Dunia memperkirakan kemungkinan terjadinya rebound pada pertumbuhan global tahun ini setelah ketegangan perdagangan antara AS dan Cina yang telah berkontribusi pada penurunan 2019 mulai mereda.

Akan tetapi, Presiden Bank Dunia David Malpass memperingatkan, virus yang telah menewaskan ratusan orang di China dan menutup bisnis dan perbatasan menjadi ancaman bagi prediksi tersebut.

Baca juga: China Tetap Minta Maskapainya Terbangi Rute Internasional

"Akan ada penurunan perkiraan untuk setidaknya pada paruh pertama tahun 2020," katanya seperti yang dikutip South China Morning Post.

"Banyak barang dari China yang dikirim ke seluruh dunia dan banyak pesawat yang mengangkut penumpang," tambah Malpass.

Akan tetapi, maskapai di seluruh dunia telah menangguhkan penerbangan ke dan dari China dan beberapa negara tetangga telah menutup perbatasan mereka.

"Harus ada penyesuaian rantai pasokan sehingga barang yang keluar bisa memenuhi operasi seluruh ekonomi dunia," jelasnya.

Baca juga: Tesla Buka Lowongan Kerja, Tamatan SMA Boleh Daftar

Dalam prediksi terbarunya, Bank Dunia memperkirakan ekonomi dunia akan tumbuh 2,5 persen tahun ini, dari 2,4 persen tahun lalu.

Malpass juga membahas prospek ekonomi dengan Janet Yellen, mantan pimpinan Federal Reserve AS. Yellen juga setuju bahwa virus itu akan mengganggu pertumbuhan.

"Virus pasti memiliki efek signifikan setidaknya selama satu kuartal atau paruh pertama terhadap ekonomi China. Mengingat bobot ekonominya, yang pasti akan memukul ekonomi global," kata Yellen.

Baca juga: Resmi, Bandara Soekarno-Hatta Hentikan Penerbangan dari dan ke China

Bank Dunia pada hari Senin menyerukan negara-negara di seluruh dunia untuk memperkuat sistem pengawasan dan respons kesehatan mereka.

Bank Dunia juga mengatakan, mereka sedang mengamati sumber daya dan keahlian apa yang dapat dikontribusikannya untuk memerangi penyakit ini.

Virus ini telah menewaskan lebih dari 400 orang di Cina, melebihi 349 korban jiwa yang disebabkan oleh wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah (Sars) tahun 2002-2003, yang akhirnya menewaskan hampir 800 orang secara global. (Barratut Taqiyyah Rafie)

Baca juga: Akibat Virus Corona, Pembatalan Kamar Hotel Melonjak

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Gara-gara virus corona, Bank Dunia pangkas outlook ekonomi global

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com