Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPPT-BPS Rampungkan Data Lahan Baku Sawah

Kompas.com - 05/02/2020, 12:24 WIB
Elsa Catriana,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja usai merampungkan Data Lahan Baku Sawah Tahun 2019.

Kepala BPPT Hammam mengatakan, dalam proses penyempurnaan data tersebut, BPPT dan BPS mengusung penerapan inovasi teknologi Kerangka Sampel Area (KSA).

"Kami bersama BPS, dan kementerian atau lembaga lain, terus berkolaborasi melakukan penghitungan yang lebih akurat" ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Rabu (5/2/2020).

"Agar data lahan baku sawah Tahun 2019 dapat menjadi rujukan yang valid, khususnya dalam memutuskan kebijakan nasional di bidang pertanian," sambung dia.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Bapak-bapak Ciptakan Ketidakpastian Global, Mengapa?

Kedua instansi melahirkan adanya satu data terkait lahan baku sawah Indonesia atau penghitungan luas panen dan produksi 2019. 

Data lahan baku sawah tersebut akan menjadi rujukan utama dalam menentukan kebijakan pangan terutama beras.

Metode KSA, jelas Hammam, mulai digunakan sejak Januari 2018 untuk menyempurnakan data produksi padi. Menurutnya KSA merupakan solusi untuk memperbaiki metodologi perhitungan produksi padi.

Baca juga: Garuda Indonesia Buka Lowongan, Tertarik?

Implementasi pada tataran lapangan dilakukan oleh BPS bekerja sama dengan BPPT, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN), Badan Informasi Geospasial (BIG) serta Lapan.

"KSA dapat memberikan data produktivitas pertanian yang lebih akurat karena cara pengambilan datanya yang harus dilaporkan langsung dari titik koordinat, pengamatannya menggunakan perangkat smartphone dari para mitra statistik di lapangan," jelasnya.

Metode KSA membuktikan teknologi berperan penting dalam menunjang akurasi data statistik.  Jadi berdasarkan metode hitungannya KSA, didapatkan data produksi padi tahun 2019, adalah sebanyak 31,3 juta ton," ucapnya.

Baca juga: Pensiunan PNS Kebingungan Gaji Pensiun Belum Cair

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com