Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS soal Virus Corona: Kita Perlu Antisipasi

Kompas.com - 05/02/2020, 20:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wabah virus corona yang telah merenggut 490 nyawa di China per Selasa malam (4/2/2020) waktu setempat. Hal itu menambah ketidakpastian ekonomi global.

Beberapa negara bahkan menghentikan produksinya di China dan menghentikan sementara penerbangan ke/dari China termasuk Indonesia.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, Indonesia perlu mengantisipasi akibat dari virus tersebut, utamanya di sektor pariwisata. China pun merupakan salah satu mitra dagang Indonesia baik ekspor maupun impor.

"Antisipasi saja. Kita perlu antisipasi. Tapi tentunya kita berharap virus itu bisa diselesaikan," kata Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Mengapa Ekonomi Global Lebih Rentan Virus Corona Dibanding SARS?

Pria yang akrab disapa Kecuk itu pun mengakui, sektor pariwisata seperti hotel, restoran, jumlah kunjungan wisman akan terdampak wabah virus yang masih jadi kondisi darurat global itu.

"Pasti ada dampaknya. Saya bilang wisatawan China itu ada 12 persen dari total wisatawan Indonesia. Dan itu setara dengan 2 juta wisatawan. Jadi kita berharap itu bisa cepat diselesaikan," ucap Kecuk.

Lebih lanjut, dia bakal memantau perkembangan wisman dari China untuk dirilis pada Maret 2020 kepada awak media. Dari rilis tersebut bisa terlihat ada atau tidaknya pengurangan jumlah wisman dan dampaknya pada RI.

Adapun, virus pneumonia mematikan itu berasal dari Wuhan, China. Korban jiwa akibat virus corona jenis baru atau Novel coronavirus (2019-nCoV) tercatat sebanyak 490 orang hingga Selasa malam waktu Beijing.

Penyebaran virus corona mengalami peningkatan jumlah kasus yang begitu cepat. Di waktu yang sama, sudah tercatat sebanyak 24,324 orang yang terinfeksi virus corona.

Baca juga: Modal Asing Kabur gara-gara Virus Corona, BI Guyur Pasar Rp 25 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com