Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Ekonomi Melambat, Rupiah dan IHSG Diproyeksi Tetap Menguat

Kompas.com - 06/02/2020, 14:11 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) diproyeksi menguat pada penutupan pasar hari ini, Kamis (6/2/2020).

Analis Bahana Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, penguatan ini didukung oleh beberapa sentimen, diantaranya realisasi pertumbuhan ekonomi 2019 yang diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) Rabu (5/2/2020).

"Pertumbuhan ekonomi sesuai dengan ekspektasi pasar," kata Wati dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Baca juga: Dua Hari, Jeff Bezos Lego Saham Amazon Rp 24,7 Triliun

Ia menuturkan, akibat pertumbuhan ekonomi yang sesuai dengan ekspektasi pasar, sehingga tak reaksi yang berlebihan dari pasar. Hal itu tercermin dari penutupan IHSG pada Rabu.

Selain itu Wati mengatakan, investor juga menilai pencapaian ini cukup positif dibanding negara lainnya di Asia tenggara meski masih ada sentimen negatif dari geopolitik.

BPS mencatat realisasi pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu sebesar 5,02 persen, lebih rendah dari 2018 yakni sebesar 5,17 persen.

Meski mengalami perlambatan, realisasi pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dari negara-negara tetangga yang tidak mampu mencapai 5 persen.

Contoh saja, Malaysia yang hingga kuartal III-2019 hanya mampu membukukan pertumbuhan ekonomi sebesar 4,4 persen, lebih rendah dari pencapaian kuartal sebelumnya yang mencapai 4,9 persen.

Baca juga: Nasabah Jiwasraya Kecewa Tak Bisa Bertemu Sri Mulyani

Singapura bahkan mencatatkan pertumbuhan terendah sejak 2009, karena hanya tumbuh sebesar 0,7 persen pada 2019, bandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada 2018, yang mampu tumbuh sebesar 3,1 persen.

Hal yang sama juga dialami Thailand yang tumbuh sebesar 2,4 persen pada kuartal III-2019, membuat pemerintahnya memotong perkiraan pertumbuhan ekonomi menjadi 2,6 persen sepanjang 2019, dari perkiraan sebelumnya sekitar 2,7 - 3,2 persen.

Filipina meski tumbuh sebesar 5,9 persen untuk keseluruhan tahun lalu, namun pencapaian itu di bawah target yang ditetapkan pemerintahnya sekitar 6 - 6,5 persen untuk sepanjang 2019.

Dengan sentimen positif yang akan mewarnai pasar uang domestik, Bahana memperkirakan indeks akan berada pada kisaran 5.970 – 6.015. Sedangkan rupiah diperkirakan berada pada range Rp 13.600 – Rp 13.750 sepanjang perdagangan hari ini.

Baca juga: Ingin Kaya Saat Pensiun? Ikuti 5 Prinsip Ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com