HONG KONG, KOMPAS.com - Setelah banyak diler di China tutup, akhirnya diler Tesla juga tutup setelah wabah corona yang semakin mengkhawatirkan.
Melansir CNN, Kamis (6/2/2020), diler Tesla mulai tutup sejak awal pekan ini karena jumlah kematian akibat virus corona meningkat lenih dari 500 orang.
Sebelumnya perusahaan teknologi Apple juga telah menutup toko-toko di China hingga 9 Februari. Banyak merek asing lain yang beroperasi di China juga untuk sementara waktu menangguhkan atau membatasi operasi bisnis lokal mereka.
Baca juga: Bill Gates Donasikan Rp 1,3 Triliun untuk Bantu Atasi Wabah Corona
Penutupan diler Tesla disampaikan oleh pegawai Tesla yang menyebutkan diler akan ditutup seluruhnya di China.
“Mulai hari ini, toko Tesla semuanya tutup di seluruh China," kata seorang pekerja.
Saham Tesla turun lebih dari 17 persen pada hari Rabu setelah VP Tesla di China, Tao Lin, mengumumkan dalam Weibo, pengiriman mobil pada awal Februari akan menhalami keterlambatan karena penyebaran virus corona.
Baca juga: Layanan SMS dan Telepon Diperkirakan Akan Punah pada 2022
Tesla memiliki 24 toko di China dan karena permintaan cukup besar, Tesla membuka pabrik khusus di Shanghai tahun lalu. Pabrik baru itu, mulai mengirimkan mobil Model 3 kepada pelanggan di China pada awal Januari.
Analis CFRA Research, Garrett Nelson mengatakan kondisi serangan virus corona dapat mempengaruhi laba Tesla pada kuartal atau dan dua.
“Kami melihat situasi China sebagai hal yang kritis dalam hal kemampuan TSLA memperoleh laba GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum) untuk kuartal 1 dan kuartal 2," katanya.
Baca juga: Saat Kekecewaan Korban Jiwasraya Tumpah...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.