JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan orang tergabung dalam Forum Korban Gagal Bayar Asuransi Jiwasraya bertemu dengan perwakilan OJK yakni Deputi Direktur Pengawasan Asuransi I Wayan Wijana hari ini.
Usai tiga jam pertemuan tertutup dengan OJK, salah satu korban nasabah JS Saving Plan Jiwasraya, Haresh Nandwani mengungkapkan rasa ketidakpuasannya. Bahkan, mereka merasa heran OJK justru seolah lepas tangan.
"Kami ketemu Pak Wayan salah satu deputi komisioner. Dia hanya mendengar saja tidak memberi jawaban. Intinya satu saja, minta cepat dibayar," ujar Haresh di Jakarta, Kamis (6/2/2020).
Baca juga: Saat Kekecewaan Korban Jiwasraya Tumpah...
"Persoalan mereka ada urusan hukum, kami enggak mau tahu. Mereka menyarankan kami harus ke BUMN. Dilempar-lempar, keahlian mereka itu satu, di pingpong-pingpong tendang kiri, tendang kanan," sambungnya
Selain itu, para korban Jiwasraya juga menyesalkan pihak OJK yang dinilai seolah-olah menutupi masalah Jiwasraya.
Padahal pihak OJK telah mengakui perusahaan asuransi milik negara tersebut telah bermasalah sejak 2013.
Baca juga: Soal Pembentukan Pansus, Ini Kata Nasabah Jiwasraya
Ia meyakini, bila OJK melaksanakan tugas pengawasan jasa keuangan dengan baik, maka harusnya Jiwasraya tak diizinkan menjual produk yang ternyata bermasalah.
Haresh dan puluhan korban lainnya yang tergabung dalam forum tersebut berencana akan melakukan aksi serupa pada 12 Februari 2020 ke OJK.
"Kami sudah bikin surat lagi untuk ketemu. Mudah-mudahan kami diminta untuk ketemu lagi tanggal 12 Februari nanti. Kami sudah antarkan surat, sudah tanda terima, tapi mereka belum memastikan bisa atau tidak bisa. Mereka akan mengabari lagi," katanya.
Baca juga: Layanan SMS dan Telepon Diperkirakan Akan Punah pada 2022