Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Keluhkan Alokasi Pupuk Bersubsidi, Produsen Sebut Stok Aman

Kompas.com - 06/02/2020, 22:01 WIB
Hamzah Arfah,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Ketersediaan pupuk bersubsidi di pasaran sempat dikeluhkan oleh para petani lantaran sulit didapatkan. Padahal pupuk menjadi 'kebutuhan pokok' para petani, terlebih pada saat musim tanam mulai berlangsung seperti sekarang ini.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi mengatakan, stok pupuk bagi para petani aman dan cukup memadai untuk kebutuhan selama musim tanam saat ini.

"Stok pupuk subsidi sudah kami sediakan sesuai alokasi yang ditentukan oleh Pemerintah, bahkan lebih dari yang ditetapkan," ujar Rahmad kepada awak media, selepas acara Jambore Petani Muda di Wisma Kebomas Petrokimia Gresik, Kamis (6/2/2020).

Baca juga: Kementan Awasi Distribusi Pupuk Bersubsidi

"Selain pupuk subsidi, kami juga sediakan pupuk non subsidi manakala ada yang membutuhkan, dan ini sudah siap di gudang maupun toko kami. Jadi untuk musim tanam sekarang, stok pupuk aman," lanjut dia.

Berdasar Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nomor 01/2020 tentang alokasi dan harga eceran tertinggi pupuk bersubsidi yang terbit 2 Januari 2020, yakni sebesar 7,94 juta ton.

Untuk musim tanam pada awal tahun ini, Petrokimia Gresik menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebesar 744.816 ton. Dengan rincian, pupuk Urea sebesar 48.881 ton, ZA 129.075 ton, SP-36 132.830 ton, NPK Phonska 421.288 ton, dan organik Petroganik 12.742 ton.

"Sekarang ini kan musim tanam, jadi stok di daerah lumbung-lumbung pangan, permintaan sedang tinggi dan kami lihat memang musim hujannya mundur. Jadi sekarang ini kalau saya bilang, puncaknya musim tanam," kata Rahmad.

Baca juga: Waspada Penipuan Berkedok Wedding Organizer, Ini Cara Menghindarinya

Adapun wilayah yang menjadi tanggungjawab Petrokimia Gresik dalam penyediaan pupuk bersubsidi yakni untuk pupuk Urea di 27 kabupaten di Jawa Timur, NPK Phonska di seluruh Indonesia (kecuali 17 kabupaten di Jawa Barat), Petroganik di seluruh Indonesia (kecuali Banten dan Jawa Barat), ZA dan SP-36 di seluruh Indonesia.

"Kami optimistis pupuk tersedia. Kami melihat realitasnya, petani mulai menanam sehingga dapat panen sesuai yang diharapkan," ucap dia.

Khusus untuk Kabupaten Gresik, Petrokimia Gresik menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebesar 161.737 ton. Rinciannya, pupuk Urea 900 ton, ZA 13.926 ton, SP-36 30.206 Ton, NPK Phonska 116.477 ton, dan organik Petroganik 228 ton.

"Kalau pupuk subsidi ada penyesuaian kuantitas, sehingga kita menyesuaikan kuantitas dengan apa yang ditetapkan oleh Pemerintah. Kalau alokasi, saya kira itu kewenangan ada di Kementerian Pertanian," tutur Rahmad.

"Kita sebagai BUMN yang menyediakan pupuk, sesuai dengan yang diperintah Pemerintah siap melaksanakan itu," tutup dia.

Curhat Petani

Dalam kesempatan berbeda, salah seorang petani di Gresik atas nama Abdul Aziz berharap, alokasi pupuk bersubsidi bisa ditambah lantaran cukup kesulitan mencari pupuk bersubsidi di pasaran. Kalau ada, harganya meningkat dari sebelumnya

Baca juga: Layanan SMS dan Telepon Diperkirakan Akan Punah pada 2022

“Dari pengalaman tahun kemarin memang cukup sulit untuk mendapat pupuk subsidi, jadi terpaksa pakai pupuk non subsidi yang harganya lebih mahal," ujar Aziz.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Gresik Eko Anindito Putro menjelaskan, jika alokasi pupuk bersubsidi secara nasional memang berkurang. Bahkan, untuk tahun ini alokasi pupuk bersubsidi berkurang hingga 55 persen dari tahun sebelumnya.

Adapun alokasi pupuk bersubsidi untuk Kabupaten Gresik pada tahun 2020 hanya 11.000 ton. Angka ini tentu saja masih jauh dari usulan dan permintaan berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang mencapai 25.000 ton.

"Pemerintah pusat hanya mampu menyediakan 45 persen kebutuhan petani di Gresik. Dan ini sudah sesuai dengan Permentan nomor 01 tahun 2020," kata Eko.

Baca juga: Saat Kekecewaan Korban Jiwasraya Tumpah...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com