Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Cemas Virus Corona Ancam Investasi Uni Emirat Arab di RI

Kompas.com - 10/02/2020, 17:48 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir khawatir dampak virus corona dari China mengganggu iklim investasi di Indonesia.

Salah satunya investasi dari Uni Emirat Arab yang disepakati di Abu Dhabi beberapa waktu lalu.

Atas dasar itu, pemerintah tengah mencari solusi agar virus tersebut tak masuk ke Indonesia.

“Investasi yang kemarin misalnya, Indonesia dengan Abu Dhabi, tanda tangan 18 miliar dollar AS bisa saja berhenti, kenapa? Karena orang Abu Dhabi enggak tahu di Indonesia aman atau tidak,” ujar Erick di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Baca juga: Erick Thohir Dampingi Jokowi ke Abu Dhabi, 4 BUMN Jalin Kerja Sama dengan Perusahaan UEA

Erick pun berharap mewabahnya virus corona bisa segera teratasi. Sebab, akibat virus tersebut bisa saja terjadi resesi global.

“Bisa saja investasi ini di-hold dan salah satu agreement kita dengan EGA (perusahaan smelter UEA) salah satunya memakai teknologi China kalau enggak salah, kalau refinery tidak,” kata Erick.

Menurut Erick, Presiden Joko Widodo akan mengumpulkan para menterinya untuk membahas dampak corona pada Selasa (11/2/2020) besok.

“Besok Presiden meminta ratas, seluruh menteri hadir, salah satunya yang dibahas bukan ini (corona) saja, tapi bagaimana kita mengantisipasi, resesi global ekonomi, bila, ini bukan terjadi lho, bila virus corona tidak bisa berhenti, atau memakan waktu berbulan-bulan," ucap dia.

Baca juga: Jokowi Minta Putra Mahkota Abu Dhabi Jadi Dewan Pengarah Ibu Kota Baru

Virus corona diketahui telah menyebar ke sejumlah negara. Negara-negara tersebut adalah Kanada, China, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia.

Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Gejala awalnya mirip seperti flu biasa yang diawali dengan demam, pusing, batuk, pilek, radang tenggorokan, dan badan lemas.

Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini menyebabkan pneumonia ganas yang mematikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com