Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir Khawatir Virus Corona Bisa Pupuskan Mimpi Indonesia Jadi Negara Besar

Kompas.com - 10/02/2020, 18:30 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dampak virus corona bisa mempengaruhi kondisi perekonomian Indonesia.

Pasalnya, hubungan perdagangan antara Indonesia dan China cukup erat. China merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama Indonesia, dan setiap tahunnya 2 juta wisatawan China menyambangi RI.

“Ketika epidemik ini terjadi, (dampakanya) ini bukan hanya pure kesehatan, tapi impact-impactnya yang bahaya,” ujar Erick di Jakarta, Senin (10/2/2020).

Baca juga: Erick Thohir Cemas Virus Corona Ancam Investasi Uni Emirat Arab di RI

Erick menambahkan, target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang di atas lima persen bisa tergerus imbas virus corona. Jika hal tersebut terjadi, mimpi Indonesia menjadi negara nomor lima dengan ekonomi terbesar bisa pupus.

“Jadi kalau nanti ekonomi kita tergerus, pembukaan lapangan kerja tidak maksimal, mimpi kita bersama tahun 2045 yang katanya Indonesia ranking lima besar dunia (mungkin) enggak akan terjadi,” kata Erick.

Atas dasar itu, lanjut Erick, pemerintah akan menyiapkan langkah antisipasi jika wabah virus corona ini tak kunjung usai.

“Besok Presiden minta ratas, salah satu yang dibahas bukan ini (corona) saja, tetapi bagaimana kita mengantisipasi tadi, resesi global ekonomi bila virus corona tidak bisa berhenti atau memakan waktu berbulan-bulan,” ucap dia.

Virus corona diketahui telah menyebar ke sejumlah negara. Negara-negara tersebut adalah Kanada, China, Jepang, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Nepal, Perancis, dan Australia.

Corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan manusia. Gejala awalnya mirip seperti flu biasa yang diawali dengan demam, pusing, batuk, pilek, radang tenggorokan, dan badan lemas. Namun, seiring berjalannya waktu, virus ini menyebabkan pneumonia ganas yang mematikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com