Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dorong Kolaborasi Penggiat Teknologi, BRI Gandeng Google Gelar Hackathon

Kompas.com - 10/02/2020, 19:34 WIB
Inadha Rahma Nidya,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bank Rakyat Indonesia (BRI) menggandeng Google untuk menyelenggarakan event bertajuk BRIxGoogle Hackathon.

Event tersebut berlangsung di tiga kota besar Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, dan Surabaya, pada Senin (10/2/2020) dan Selasa (11/2/2020).

Hackathon sendiri adalah acara kolaborasi pengembangan proyek perangkat lunak

BRIxGoogle Hackathon diadakan untuk mendorong kolaborasi para penggiat teknologi dengan BRI, melalui platform BRIAPI dan Google Cloud.

Untuk diketahui, BRIAPI adalah produk yang memungkinkan pihak ketiga menggunakan fitur atau fungsi layanan finansial Bank BRI dalam platform miliknya, secara cepat dan aman.

Baca juga: Digitalisasi Penting untuk Koperasi, Ini Sebabnya

Penerapan BRIAPI pun mengukuhkan Bank BRI sebagai bank dengan sistem open API pertama di Indonesia, yang bersertifikasi ISO 27001.

“Kami ingin membangun sebuah aplikasi atau platform dalam hitungan jam, sebagai solusi permasalahan sektor Usaha Kecil Mikro dan Menengah (UMKM),” kata Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo, seperti dalam keterangan tertulisnya.

Selain itu, Hackaton juga bertujuan untuk mengajak para pelaku ekonomi digital mengembangkan digitalisasi UMKM.

Tujuan tersebut sejalan dengan tema yang diambil yaitu Supporting Indonesia Digital Economy based on Small Medium Enterprises (SME) untuk Indonesia BRilian.

Baca juga: UMKM Didorong Naik Kelas Agar Bisa Kurangi Gap dengan Pelaku Usaha Besar

“Kami harap kegiatan ini dapat memunculkan aplikasi-aplikasi yang menjawab permasalahan para pelaku UMKM, dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat umum,” kata Indra.

Kompetisi BRIxGoogle Hackathon

Pendaftaran dan penjurian awal kompetisi BRIxGoogle Hackathon dilakukan Januari 2020 lalu.

Peserta yang ingin mengikuti kompetisi BRIxGoogle Hackathon harus memiliki tim yang terdiri dari maksimal tiga orang.

Peserta juga harus berusia 17 tahun ke atas, berasal dari kalangan mahasiswa, penggiat start up, freelancer, maupun penggiat digital teknologi, yang memiliki ketertarikan pada dunia bisnis, teknologi dan start up.

Baca juga: Inilah Beberapa Peluang yang Bisa Dikembangkan Start Up Indonesia Menurut Google

Para peserta yang telah terpilih melalui seleksi kemudian mempresentasikan aplikasi atau platform buatannya di hadapan para juri.

Para peserta yang lolos, kemudian mengikuti technical meeting di kota tempat mereka mendaftar.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com