Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: Konsolidasi RS BUMN Bisa Jadi Benteng Pertahanan Bangsa

Kompas.com - 11/02/2020, 11:24 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, konsolidasi rumah sakit-rumah sakit pelat merah bisa menjadi benteng pertahanan bagi bangsa Indonesia.

Saat ini, Indonesia dihadapkan pada bonus demografi, dimana sebanyak 58 persen penduduk Indonesia tengah berada di usia produktif.

Untuk itu, menjamin kesehatan para generasi muda bisa menjadikan Indonesia negara maju dan sejahtera ke depannya.

Baca juga: Erick Thohir Ingin 64 RS BUMN Raup Rp 8 Triliun Per Tahun

“Kalau biasanya kita bicara energy security, food security, sekarang kita harus tambahkan health security. Untuk itu saya ingin pastikan konsolidasi RS BUMN dan juga farmasi. Dengan begitu bisa menjadi benteng pertahanan bangsa kita," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Selasa (11/2/2020).

Erick mengaku telah menyiapkan beberapa langkah untuk menjalankan konsolidasi rumah sakit BUMN ini.

Pertama, RS BUMN harus memiliki nilai ekonomi dan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kedua, dia ingin pengelolaan RS BUMN ini lebih fokus dalam bidang kesehatan.

Ketiga, RS BUMN dituntut untuk terus memaksimalkan teknologi baik dalam pengelolaannya hingga ke pelayannya. Keempat, hal yang tidak kalah penting adalah mengenai inovasi.

“Contohnya, stem cell tulang dan stem cell kecantikan yang sudah dilaporkan dalam Ratas dengan Presiden, kami coba laksanakan karena ini adalah inovasi anak bangsa," kata Erick.

Baca juga: Holding RS BUMN Ditargetkan Terbentuk pada Juni 2020

Selain itu, Erick juga meminta seluruh manajemen di RS BUMN bekerja dengan akhlak dan profesional.

“Jika sistem yang mudah ini jalan, maka rumah sakit BUMN ini bisa lebih baik daripada rumah sakit milik swasta," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com