Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbal Hasil Investasi Rp 29 Triliun, Ini Koleksi Saham BPJAMSOSTEK

Kompas.com - 11/02/2020, 12:53 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2019, dana kelolaan yang dimiliki BPJS Ketenagakerjaan atau kini dikenal dengan BPJAMSOSTEK mencapai Rp 431,67 triliun.

Dengan dana kelolaan jumbo tersebut, BPJAMSOSTEK memilih sejumlah instrumen investasi.

Tak mau masuk ke lubang yang sama seperti perusahaan pelat merah lainnya yang sedang bermasalah, pengelolaan investasi dana kelolaan BPJAMSOSTEK pun cenderung moderat.

Baca juga: Mau Digabung, Ini Perbandingan Kinerja Taspen Vs BPJamsostek

Mengingat, mayoritas dana kelolaan tersebut ditaruh ke instrumen surat utang. Porsinya pun mencapai yakni 60 persen dari total dana kelolaan atau setara Rp 259 triliun.

Menyusul pada saham 19 persen, deposito 10,86 persen, reksadana 9,34 persen, dan sisanya investasi langsung.

Berkat strategi itu, asuransi sosial ini sukses mencatatkan return investasi Rp 29,16 triliun atau meningkat 7,34 persen dari realisasi tahun sebelumnya yakni 27,28 triliun.

Demi memberikan manfaat bagi peserta, pengelolaan dana jaminan sosial ini harus dilakukan secara berhati-hati dengan mempertimbangkan aspek keamanan dana, hasil optimal serta menjamin kelangsungan program jaminan sosial.

Untuk investasi pada instrumen saham yang mencapai Rp 82,02 triliun atau 19 persen dari total dana kelolaan, perusahaan pun tak main-main dalam pemilihan sahamnya.

Baca juga: Ada Kasus Jiwasraya dan Asabri, Dirut BPJAMSOSTEK Tegaskan Kinerja Investasi Aman

Direktur Utama BPJAMSOSTEK Agus Susanto mengungkapkan, pihaknya tahun lalu berinvestasi lebih banyak ke emiten LQ45 yakni 98 persen dari total investasi di pasar saham. Ada sebanyak 25 emiten yang masuk kategori LQ45 yang dinilai mempunyai fundamental kuat.

Saham-saham yang dipegang BPJS Ketenagakerjaan sebesar 98% LQ45 yang merupakan saham lapis satu, di mana mayoritas saham BUMN. Tidak ada investasi kami ke saham lapis kedua maupun lapis ketiga,” kata Agus di gedung DPR, Senin (10/2/2020).

Sedangkan sebanyak sembilan emiten masuk non-LQ45. Walau begitu, Agus menegaskan bahwa sebelumnya emiten tersebut masuk kategori LQ45, tetapi kemudian terjadi penurunan kinerja sehingga harus keluar dari daftar saham LQ45.

Walaupun begitu, jenis saham ini masih menghasilkan deviden cukup signifikan tahun lalu.

“Saham non-LQ45 seperti Astra Agro Lestari, Garuda Indonesia, Krakatau Steel, PP London Sumatra Indonesia, Sumarecon dan lainnya,” pungkas dia.

Baca juga: Raup Untung Rp 29 Triliun, Ini Alokasi Investasi BPJamsostek

Dari investasi ke pasar saham, mayoritas berada ke sektor keuangan 31,88 persen.

Kemudian sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi 20,92 persen, industri barang dan konsumsi 15,50 persen, aneka industri 11,35 persen, industri dasar dan kimia 7,28 persen, properti 4,05 persen, pertambangan 4,27 persen, perkebunan 1,37 persen, perdagangan jasa dan investasi 3,37 persen.

Inilah Saham-saham yang dikoleksi BPJAMSOSTEK.

  • Adaro Energy (ADRO)
  • Aneka Tambang (ANTM)
  • Astra Internasional (ASII)
  • Bank Central Asia (BBCA)
  • Bank Negara Indonesia (BBNI)
  • Bank Tabungan Negara (Bank BTN)
  • Bank Rakyat Indonesia (BBRI)
  • Bank Mandiri (BMRI)
  • Bumi Serpong Damai (BSDE)
  • Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP)

Baca juga: IHSG Tak Stabil, BPJAMSOSTEK Kurangi Investasi di Pasar Saham

  • Vale Indonesia (INCO)
  • Indofood Sukses Makmur (INDF)
  • Indocement Tunggal Prakasa (INTP)
  • Indo Tambangraya Megah (ITMG)
  • Jasa Marga (JSMR)
  • Kalbe Farme (KLBF)
  • Perusahaan Gas Negara (PGAS)
  • Bukit Asam (PTBA)
  • PT PP (PTPP)
  • Semen Indonesia (SMGR)

Baca juga: Ini Respons Dirut BPJAMSOSTEK tentang Rencana Peleburan dengan Asabri

  • Telekomunikasi Indonesia (TLKM)
  • United Tractor (UNTR)
  • Unilever Indonesia (UNVR)
  • Wijaya Karya (WIKA)
  • Waskita Karya (WSKT)
  • Astra Agro Lestari (AALI)
  • Garuda Indonesia (GIAA)
  • Krakatau Steel (KRAS)
  • PP London Sumatra Indonesia (LSIP)
  • Salim Ivomas Pratama (SIMP)
  • Sumarecon Agung (SMRA)
  • PT Timah (TINS)
  • Waskita Beton Precast (WSBP)
  • Wijaya Karya Beton (WTON)

(Ferrika Sari)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Imbal hasil investasi capai Rp 29 triliun, ini koleksi saham BPJAMSOSTEK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com