Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semen Indonesia Lakukan Rebranding

Kompas.com - 11/02/2020, 22:08 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memperkenalkan logo baru pada hari ini, Selasa (11/2/2020). Peluncuran logo baru ini merupakan strategi rebranding perseroan.

Direktur Pemasaran dan Supply Chain Semen Indonesia Adi Munandir mengatakan, salah satu alasan melakukan rebranding adalah untuk mengubah citra perseroan yang selama ini identik tidak ramah lingkungan.

"Kita sudah dalam fasenya memikirkan masa depan kita. Pabrikan semen punya konotasi yang sangat industrialis, kadang-kadang dikonotasikan kegiatan tidak ramah lingkungan," tuturnya di Jakarta, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Perlancar Distribusi Semen, Dua BUMN Ini Jalin Kerja Sama

Oleh karenanya, selain meluncurkan logo baru Semen Indonesia juga berkomitmen untuk menciptakan produk-produk yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan lebih murah.

"Kita berinovasi menciptakan produk-produk yang menjawab kebutuhan industrial yang peduli lingkungan, affordable, mudah diakses," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio Santoso mengatakan, rebranding juga dilakukan untuk memperkenalkan wajah baru perseroan yang tidak lagi fokus ke produksi semen.

Semen Indonesia akan mulai fokus dalam bisnis jasa yang ada kaitannya dengan pembangunan infrastruktur seperti perumahan hingga jalan.

"Perseroan kini telah menjadi contoh penyedia solusi bahan bangunan yang mendukung sustainable living dengan menghasilkan produk-produk solusi inovatif yang mengacu pada keterbatasan sumber daya alam dan kebutuhan komunitas," tuturnya.

Direktur Keuangan Semen Indonesia Doddy Sulasmono menilai, dengan adanya rebranding ini mampu mengatasi beberapa permasalahan perseroan. Salah satunya, kelebihan kapasitas produksi atau over supply.

Pasalnya, perseroan tidak lagi fokus pada model bisnis yang hanya menyediakan semen, namun juga menyediakan jasa yang ada kaitannya dengen semen.

"Kan kita merubah sebutan Semen jadi SIG. Kita masuk lebih ke hilir. Itu kan upaya-upaya kita untuk fondasi ke depan bisa lepas kendala karena over-supply," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com