Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Penetrasi Ponsel untuk Raih Cuan di Ramadan

Kompas.com - 12/02/2020, 14:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ponsel bisa menjadi sarana paling efektif untuk mengenalkan produk atau brand Anda kepada masyarakat dengan cara mengiklankannya.

"Kita sudah tidak bisa lagi berpikir (beriklan) dengan cara hanya tradisional. Tapi juga harus digital specifically mobile, and push the ads on the mobile to educate, to buid capacity," kata Country Manager Indonesia Mobile Marketing Association (MMA) Shanti Tolani di Jakarta, Rabu (12/2/2020).

Shanti menuturkan, penetrasi telepon seluler juga sangat efektif digunakan saat bulan puasa alias Ramadan. Pasalnya, Indonesia merupakan dengan penduduk muslim terbanyak.

Baca juga: Ingin Jadi Digital Marketing Sukses? Pastikan Punya Sifat ini

Dia bilang, di siang hari saat Ramadhan, banyak masyarakat muslim akan menyibukkan diri berselancar di media sosial atau menonton video sembari menunggu waktu berbuka puasa.

Menjelang Lebaran, masyarakat juga disibukkan dengan mencari beragam kebutuhan, tak terkecuali melalui belanja daring.

Hal tersebut menjadi peluang pengiklan untuk mengenalkan produk maupun layanannya ke masyarakat. Namun kata Shanti, konten juga mesti disesuaikan dengan suasana ramadan.

"Dibantu untuk konten, biasanya ramadan orang-orang lebih caring, (emotions, feeling) dan more religius juga. Karena bulan ini emotional levelnya lebih tinggi, brand juga harus bisa connect ke situ," ujarnya.

Berdasarkan data GSMA Intelligence, lebih dari 5,1 miliar orang di seluruh dunia (hampir 67 persen dari populasi global) terkoneksi dengan telepon genggam pada akhir tahun 2018.

Diprediksi, 71 persen dari keseluruhan populasi akan terkoneksi dengan layanan seluler pada tahun 2025. Indonesia sendiri adalah negara dengan 97 persen populasi yang merupakan pengguna internet. Masyarakat Indonesia pun mulai beralih dari layar laptop ke layar ponsel tahun 2014-2019.

"Bahkan sampai 2025 Indonesia akan jadi salah satu negara yang dinamakan super power smartphone country. Pertama China, kemudian India, Indonesia nomor 3," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com