Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Harga Gas Diturunkan, Februari 2020 Masih Ada yang Mencapai 13,5 Dollar AS

Kompas.com - 14/02/2020, 12:38 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo kembali menginstruksikan kepada seluruh stake holders terkait gas bumi, untuk dapat segera menekan harga gas bumi ke level 6 dollar AS per juta british thermal unit (million british thermal unit/MMBTU).

Kendati demikian, Pengamat Ekonomi dan Energi dari Universitas Gadjah Mada Fahmy Radhi mencatat harga gas bumi di level industri masih tinggi. Bahkan, terhitung sampai dengan Februari 2020, harga gas bumi untuk industri masih ada yang mencapai angka 13,5 dollar AS per MMBTU.

"Setelah lebih sebulan permintaan Presiden Joko Widodo untuk menetapkan harga gas industri sebesar 6 dollar AS per MMBTU, sesuai dengan Perpres No 40/2016, tampaknya belum ada tanda-tanda dapat direalisasikan dalam waktu dekat ini. Harga gas industri hingga awal Febuari 2020 masih bertengger sekitar 9,9 hingga 13,5 dollar AS per MMBTU," tutur dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (14/2/2020).

Baca juga: Pemerintah: Belum Ada Rencana Naikkan Harga Gas dan Listrik Tahun Ini

Menurut Fahmy, mahalnya harga gas bumi di level industri disebabkan oleh tingginya harga gas bumi di level hulu.

Pasalnya, harga gas di level hulu memberikan kontribusi sebesar 70 persen dari total harga gas di level industri.

"Harga gas di hulu berkisar antara 3,5 hingga 8,20 dollar AS per MMBTU, tergantung dari lokasi sumber gas sektor hulu," katanya.

Berdasarkan data yang ia miliki, harga gas paling mahal di lapangan wilayah Jawa Barat sebesar 8,2 dollar AS per MMBTU.

Sedangkan harga di Sumatera Selatan 6,55 dollar AS per MMbtu.

"Harga gas hulu tersebut ditatapkan secara transparan oleh Pemerintah berdasarkan Permen ESDM 06/2016," ujar Fahmy.

Baca juga: Mulan Jameela Bersuara soal Perpres Harga Gas, Dirut PGN Menjawab

Apabila dilihat secara rata-rata, maka harga gas di level hulu berada di level 5,9 dollar AS per MMBTU. Kemudian, rata-rata biaya niaga, distribusi, hingga iuran gas sebesar 4 dollar AS.

Dengan demikian, Fahmy menyebutkan harga rata-rata gas di level industri masih berada di kisaran 9,9 dollar AS.

"Untuk mencapai harga gas industri menjadi 6 dollar AS per MMbtu, maka harus ada pengurangan sebesar 3,9 dollar AS di level hulu," ucapnya.

Baca juga: Penurunan Harga Gas Industri Diharap Tak Matikan Industri Mid Stream Gas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com