Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panas, Susi Serang Effendi Gazali soal Kebijakan Ekspor Benih Lobster

Kompas.com - 14/02/2020, 19:00 WIB
Muhammad Idris,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti melontarkan kekecewannya kepada Effendi Gazali terkait pandangannya soal kebijakan membuka kembali ekspor benih lobster.

Dilihat di akun twitter pribadinya, Jumat (14/2/2020), Susi mengaku sangat kecewa dengan mengunggah cuplikan video Effendi Gazali yang menyebut benih lobster jauh dari ancaman kepunahan.

"Keilmuan tinggi seorang guru besar, Docto, dalam menjustifikasi / memperlihatkan/ meninggikan/ membenarkan Ignorances untuk Pembenaran Ekspor Bibit Lobster saya tidak berilmu dan saya berduka. Mari simak video ini," tulis susi dalam unggahannya.

Sebagai informasi, Effendi Gazali terkenal lewat sebuah acara Republik Mimpi, sebuah acara parodi yang tayang di sebuah stasiun televisi swasta.

Baca juga: Ironi Lobster, Indonesia yang Punya Benih, Vietnam yang Untung Banyak

Saat ini, selain sebagai pengajar ilmu komunikasi di Universitas Indonesia, Effendi Gazali juga masuk lingkaran pemerintahan dengan masuk menjadi Ketua Komisi Pemangku-Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP).

Sementara itu, dalam kutipan video yang bagikan Susi, Effendi Gazali menyebut kalau benih lobster saat ini masih aman dari ancaman kepunahan.

"Jumlah telur lobster 26,9 miliar per tahun, larvanya jadi 24,7 miliar per tahun, dan yang menjadi peurulus 12,3 juta miliar per tahun," ucap Effendi Gazali.

Di kesempatan itu, Effendi juga menyindir pihak yang menyebut kalau kebijakan ekspor benih lobster mengancam kelestarian lobster Indonesia.

"Jadi jangan ada lagi yang mengatakan ini bisa punah, punah dari sebelah mana? Dan lobster bukan sesuatu yang terancam punah," kata Effendi Gazali.

Baca juga: Simpang Siur Rencana Edhy Cabut Larangan Ekspor Benih Lobster Era Susi

Sementara itu, setelah disinggung Susi, Effendi Gazali membalas pernyataan Susi. Dia membeberkan argumennya terkait lobster yang masih jauh dari kata punah.

"#BuSusiysh 1 @Susipudjiastuti Trims utk twitnya. Sy pribadi slalu respect pd Ibu & org2 yg jernih & berbasis data ilmiah mutakhir. Sy slalu blg: setiap zaman ada orgnya & sebaliknya. Di KP2: km slalu berusaha melihat ke depan; Menteri pun hanya jlnkan Visi-Misi Presiden ke depan," kata Effendi Gazali.

"Sy GB sgt menjaga etika, kan bukan GB/Dr humoris causa. Jd sy tahu bidang sy: mengkomunikasikan. Data 26,9 Milyar telur lobster dst berasal dr Badan Riset KKP. Lalu sy rekonfirm ke pakar lobster, Bayu Priyambodo PhD. Sy tanya jg lgsg pd peserta," katanya lagi.

Ketimbang perang argumen di media sosial, Effendi Gazali lantas mengajak Susi untuk berdiskusi bersama membahas permasalahan lobster.

"Begini Bu, sesuai peradaban ilmiah: km undang Ibu Silaturahmi & Diskusi Ilmiah "Lobster: Apa Adanya" . Usul km Rabu, 19 Feb. Di Aula KKP (rumah Ibu jg kan?). Para ahli & jurnalis mhn semua yg berkenan hadir. Smg berkenan, jadwal bs kt cocokkan, trms," tulisnya.

Baca juga: Jokowi Buka Suara Soal Ribut Lobster, Bela Susi atau Edhy?

Dia menginginkan polemik kebijakan ekspor benih lobster bisa diselesaikan lewat berbagai forum diskusi.

"JGNADADUSTA Ayuk Bu kt ngobrol+ngopi & tunjukkan bukti2. Undangan 19 Feb tetap terbuka. Kt sama2 dukung keberlanjutan + hatchery & bongkar data penyelundupan benih lobster, apa adanya. Trims," tulisnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

Work Smart
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com