Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba BTN Anjlok 92,55 Persen, Ini Sebabnya

Kompas.com - 17/02/2020, 06:09 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2019 sepertinya tahun yang berat buat industri perbankan. Seperti yang dialami Bank Tabungan Negara (BTN).

Tahun lalu bank BUMN ini mencatatkan laba sebesar Rp 209 miliar. Jumlah ini anjlok 92,55 persen jika dibandingkan setahun sebelumnya yang mencapai Rp 2,81 triliun.

Direktur Finance, Planning dan Tresuri Bank BTN, Nixon L. P. Napitupulu mengatakan, tahun 2019 merupakan periode yang menantang.

Kewajiban mempersiapkan implementasi aturan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 hingga pengetatan likuiditas perbankan menekan kinerja perseroan ini. Dalam rangka implementasi aturan anyar tersebut, BTN telah melakukan penyesuaian kolektibilitas kredit.

Baca juga: BTN Bidik 2,7 Juta Pengguna Mobile Banking

Penyesuaian itu, turut mengerek naik rasio kredit bermasalah alias non-performing loan (NPL) sehingga memerlukan peningkatan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).

Dengan aturan tersebut, CKPN BTN melonjak, dari semula Rp 3,3 triliun di tahun 2018 menjadi Rp 6,1 triliun di tahun 2019. Jika melihat laba sebelum CKPN, laba BTN di tahun 2019 bisa mencapai Rp 4 triliun.

Selain itu, ketimbang berkali-kali restrukturisasi, BTN melakukan downgrade kredit berkualitas rendah (loan at risk), terutama di segmen komersial high rise atau apartemen. Penurunan kualitas kredit tersebut lantaran melambatnya penjualan apartemen.

"Kita melakukan beberapa aksi salah satunya pencadangan untuk memperbaiki kinerja ke depan," kata Nixon, Minggu (16/2/2020).

Baca juga: Soal Kabar Window Dressing, Ini Penjelasan BTN

Pendapatan bunga BTN tercatat Rp 25,6 triliun atau naik dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai Rp 22,81 triliun. Sayang, beban bunga juga meningkat menjadi Rp 16,54 triliun ketimbang Rp 12,62 triliun di tahun 2018. Hal ini tak lepas dari ketatnya likuiditas yang menyebabkan biaya dana meningkat.

Tahun ini BTN mengincar pertumbuhan kredit antara 8 persen-10 persen dan dana pihak ketiga antara 10 persen-15 persen. Sementara NPL gross akan dijaga di rentang 3 persen-3,5 persen. (Ahmad Febrian)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Laba BTN Terjun Hingga 92,5%, Ternyata Ini Penyebabnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com