Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbisnis di Era Digital, Simak 3 Tantangannya

Kompas.com - 18/02/2020, 15:41 WIB
Elsa Catriana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan bisnis di bidang digital atau yang berbasis teknologi saat ini sangat banyak berkembang di Indonesia.

Memanfaatkan teknologi memang hal yang paling menguntungkan mengingat perkembangannya juga cukup pesat.

Namun, untuk melakoni bisnis di era digital, banyak tantangan yang harus dihadapi agar bisa berjalan dengan lancar.

Baca juga: 4 Rahasia agar Bisnis dan Keluarga Bisa Sejalan

CEO G2 Academy Ferry Sutanto mengatakan, ada tiga hal yang menjadi tantangan yang sering ditemui di bisnis digital.

Pertama, tidak memiliki latar belakang di bidang teknologi informasi (TI).

Ferry mengatakan, ketika ingin memiliki bisnis yang berbau digital seperti startup dan sejenisnya, perlu sekali memiliki latar belakang pendidikan di bidang teknologi atau TI, ataupun setidaknya mengerti ilmu dasar teknologi.

"IT itu bisnis human capital, artinya enggak bisa dilihat karena mainnya kayak mesin. Kalau enggak punya basic dan enggak ngerti teknologi bakal susah. Kalau mau berbisnis di bidang IT setidaknya carilah ilmu sedikit tentang perteknologian," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/2/2020).

Kedua, segmen orientasi. Ferry mengatakan misalnya orang-orang di AS yang memiliki orientasi pada cara agar bisnis berkembang, sementara orang-orang di Indonesia berorientasi pada profit atau laba.

"Susah kalau seperti ini, kalau misalnya Twitter lahir di Indonesia pasti enggak akan seberkembang saat ini, karena begitu launching pasti pemikiran awalnya gimana biar Twitter ini bisa berprofit, padahal yang paling penting bagaimana Twitter ini bisa berkembang lebih pesat dan dikenal banyak orang," jelasnya.

Baca juga: Dorong UKM Naik Kelas, Smesco Indonesia dan Telkom Kembangkan Paltform Digital

Ketiga, mencari sumber daya manusia (SDM). Dalam menjalankan bisnis, perlu merekrut orang-orang agar usaha berkembang.

Namun, menurut Ferry, sangat susah menemukan orang atau SDM yang cocok, tepat dan sesuai dengan bisnis yang dijalani.

"Misalnya ketika semua sudah dapat udah memiliki background di bidang IT, orientasinya juga udah sejalan tapi merekrut orang susah. Mencari SDM yang sejalan itu susah, IT itu people business jadi enggak sembarang juga," pungkasnya.

Ferry menekankan ketika ketiga hal ini sudah terpenuhi dan merasa yakin dengan bisnis yang dijalani, maka  bisnis Anda dapat bersaing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com