Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Forum Investasi, Mendag Pastikan Virus Corona Tak Pengaruhi Ekspor RI

Kompas.com - 19/02/2020, 16:32 WIB
Ade Miranti Karunia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan virus corona tersebut tidak berpengaruh terhadap nilai ekspor Indonesia. 

Namun, ada satu hal yang memperlambat kegiatan perdagangan ekspor dan impor, yakni pergerakan orang yang ada di China.

Pasalnya, di China aktivitasnya mulai dibatasi ruang geraknya. Ditambah lagi ada pembatasan melakukan perjalanan ke negara lain.

Baca juga: Ekonomi China Terguncang Corona, RI Genjot Ekspor Pisang

Padahal, China merupakan negara pemasok terbesar ke Indonesia untuk bahan baku.

"Memang dengan adanya virus ini, kita antisipasi. Memang pada dasarnya, barang itu tidak akan terpengaruh terhadap ekspor. Hanya pergerakan orang ini yang mempengaruhi ruang gerak berusaha, ini yang memperlambat," katanya pada acara Trade Tourism & Investment Business Forum di Jakarta, Rabu (19/2/2020).

"Jadi, mereka bukan berkurang juga, tapi memperlambat. Artinya, sekarang ruang gerak di sana lagi dibatasi, otomatis dengan pembatasan ini konsumsinya juga berkurang," lanjut Agus.

Sementara itu, Indonesia akan memanfaatkan kejadian virus corona ini untuk melakukan ekspor ke negara lain selain China.

Selama ini, pangsa pasar ekspor utama Indonesia adalah China, Amerika Serikat, dan Jepang. Kemudian disusul India, Singapura, dan Malaysia.

Baca juga: Ekspor Impor Januari ke dan dari China Merosot, Akibat Virus Corona?

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia sepanjang 2019 turun 6,94 persen menjadi sebesar 167,53 miliar dollar AS dari nilai ekspor pada 2018 yang sebesar 190,01 miliar dollar AS.

Sektor yang alami penurunan antara lain, ekspor migas 2019 turun 27 persen dibandingkan 2018, ekspor industri pengolahan turun 2,7 persen, dan ekspor tambang dan lainnya turun 15 persen.

Hanya ekspor pertanian yang naik 5,3 persen tahun ini dibandingkan 2018

"Otomatis kita akan buka ke pasar lain. Khusus bahan baku tetap dari sana (China). Bahan baku dari Tiongkok tetap berjalan sebagaimana mestinya. Seperti bawang putih kita tidak larang," katanya.

Baca juga: Pemerintah Bakal Rilis Daftar Positif Investasi, Apa Saja Isinya?

Agus sendiri berharap Indonesia bisa memanfaatkan momen Trade, Tourism & Investment Business Forum (TTI). Pasalnya forum ini bisa menjadi peluang bagi para pelaku bisnis ritel untuk ekspansi ke luar negeri.

Adapun Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Hippindo mengatakan, forum bisnis ini akan membuka investasi ke dalam negeri sekaligus membuka peluang ekspansi ritel untuk masuk ke pasar luar negeri.

Ada 500 brand asal Indonesia mampu bersaing dan bertarung dengan Peritel luar negeri bahkan di negara mereka sendiri, menurut data yang ia himpun.

“Hippindo kami bisa berinvestasi di negara-negara lain dan siap kerja sama. Tolong informasikan shopping mall di negara-negara lain, karena ini temanya trade, tourism dan investment ya kami siap bekerjasama dengan terang Budihardjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com