Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Raup Potensi Kredit Rp 4,56 Triliun lewat Pameran Properti

Kompas.com - 24/02/2020, 13:51 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia Properti Expo atau IPEX 2020 menjadi ajang bagi PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk untuk menggenjot penyaluran Kredit Pemilikan Rumah atau KPR pada awal tahun 2020.

BTN menarik lebih dari 200.000 pengunjung selama sepekan pameran tersebut digelar dan membukukan nilai izin prinsip KPR maupun Kredit Pemilikan Apartemen sebesar Rp 4,56 triliun.

Adapun jumlah unit yang berhasil dipesan mencapai 7.668 unit. Nilai izin prinsip KPR tersebut lebih tinggi dibandingkan target awal yang dibidik perseroan, yaitu sebesar Rp 3 trilliun.

Baca juga: Sasar Milenial, BTN Targetkan KPR Tembus Rp 3 Triliun

“Kami sangat bersyukur karena awal tahun ini, stimulus yang diberikan Pemerintah terhadap sektor properti mulai dirasakan, karena penurunan suku bunga acuan, pelonggaran Loan To Value atau LTV yang membuat uang muka KPR makin terjangkau berhasil memacu penjualan rumah tahun ini,” kata Direktur Utama BTN, Pahala N Mansury dalam keterangannya, Senin (24/2/2020).

Adapun izin prinsip KPR/KPA yang sudah disetujui tersebut mayoritas mengalir ke segmen KPR/KPA Non Subsidi mencapai Rp 3,51 triliun atau setara 4.360 unit hunian.

Izin Prinsip KPR/KPA Subsidi sebanyak Rp 421 miliar atau sebanyak 2.585 unit hunian. Sedangkan Unit Usaha Syariah BTN meluluskan izin prinsip KPR/KPA Syariah baik subsidi maupun non subsidi untuk 723 unit hunian, atau senilai kurang lebih Rp 635 miliar.

IPEX kali ini juga mencatatkan permintaan rumah tertinggi di sejumlah kawasan yang berdekatan dengan akses transportasi, seperti Jakarta, Bogor, Depok dan Serpong.

Baca juga: Penyaluran Kredit BTN Naik, Ditopang KPR

Sejumlah proyek yang meraih minat terbanyak adalah proyek Transit Oriented Development (TOD) milik Perumnas, Adhi Commuter Property dan Proyek HK Realtindo di Sawangan, Jawa Barat serta proyek apartemen milenial milik PT PP Properti.

Adapun hunian yang paling diminati adalah seharga kisaran Rp 300 juta hingga Rp 500 juta.

Pahala menilai, tren penurunan suku bunga acuan (BI Rate) dan makin maraknya perkembangan infrastruktur khususnya transportasi dan perluasan akses jalan penghubung seperti tol menjadi faktor utama masyarakat membeli rumah tahun ini.

“KPR Subsidi tetap menjadi primadona bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah, meski Fasilitas Likuiditas Pemilikan Perumahan tahun ini terbatas, namun ada kabar gembira dari Kementerian Keuangan bahwa subsidi selisih bunga atau SSB untuk sekitar 224.000 unit rumah akan ditambahkan ke anggaran tahun ini,” terang Pahala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com