Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahathir Mohamad Mundur, Indeks Bursa Saham Malaysia Anjlok ke Level Terendah Sejak 2011

Kompas.com - 25/02/2020, 05:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Bursa saham Malaysia, FTSE dilanda kepanikan akibat ketidakpastian politik di negara itu usai Mahathir Mohamad mundur dari kursi Perdana Menteri Malaysia.

Mengutip Bloomberg, indeks acuan Bursa Malaysia, yakni KLCI (Kuala Lumpur Index Composite), merosot 2,69 persen atau 41,14 poin menjadi 1.490,06 pada penutupan perdagangan Senin (24/2/2020). Posisi  ini terendah sejak tahun 2011.

Indeks saham sudah terpukul sejak pembukaan pagi hingga terus berkubang di zona merah di sepanjang perdagangan hari Senin tersebut.

Baca juga: Raja Malaysia Restui Mahathir Mohamad Mundur

Sebanyak 4,03 miliar saham senilai 3,906 miliar ringgit diperdagangkan di bursa saham Malaysia.

Indeks merosot di tengah ketidakpastian politik Malaysia menyusul pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri.

Di sisi lain, pembicaraan tentang koalisi baru untuk mengambil alih Pakatan Harapan, koalisi partai politik yang berkuasa, terus beredar.

Mata uang ringgit juga melemah hari ini terhadap dollar Singapura dan dollar AS. Ringgit diperdagangkan pada 3,0128 terhadap dollar Singapura pada pukul 17.00 , terendah dalam dua minggu terakhir.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Malaysia 4,3 Persen di 2019, Terlemah dalam 10 Tahun

Sementara terhadap dollar AS, ringgit diperdagangkan pada 4,2215 per dollar AS, terendah dalam beberapa bulan terakhir.

Bank sentral Malaysia yakni Bank Negara Malaysia (BNM) menyatakan sedang memantau kondisi di pasar keuangan.

"Sementara gerakan ringgit akan terus ditentukan pasar, operasi pasar BNM akan memastikan likuiditas yang cukup dan kondisi pasar keuangan yang tertib," tulis BNM dalam sebuah pernyataan singkat. (Khomarul Hidayat)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Gejolak politik kian panas, indeks bursa saham Malaysia ditutup ambles 2,69%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com