Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelang Sukuk, Pemerintah Kebanjiran Tawaran hingga Rp 60,5 Triliun

Kompas.com - 26/02/2020, 10:31 WIB
Yoga Sukmana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali kebanjiran permintaan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (25/2/2020).

Dikutip dari siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Rabu (26/2/2020), total penawaran yang masuk mencapai Rp 60,5 triliun.

Padahal pemerintah hanya memasang target indikatif lelang sukuk Rp 7 triliun. Oleh karena itu, pemerintah hanya menarik utang dari lelang sukuk sesuai target tersebut.

Baca juga: Mau Nelayan RI Melaut Sampai Alaska, Edhy Prabowo Lobi Internasional

Dilihat lebih juah, dari 4 seri sukuk yang dilelang, seri sukuk yang paling banyak diserbu yakni PBS026 dengan tawaran yang masuk Rp 21,1 triliun.

Diikuti oleh seri sukuk PBS002 dengan Rp 17,9 triliun, seri SPNS12082020 Rp 10,8 triliun, dan seri PBS005 Rp 10,6 triliun. 

Pada lelang sukuk negara sebelumnya yakni 11 Februari 2020, pemerintah juga kebanjiran tawaran. Saat itu jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 69,5 triliun.

Namun pemerintah hanya menarik utang Rp 8 triliun sesuai target yang ditentukan di awal lelang.

Sepanjang 2020, tercatat pemerintah sudah 4 kali melelang sukuk negara yakni pada 14 Januari, 28 Januari, 11 Februari dan 25 Febriari 2020.

Baca juga: Akankah Pemerintah Suntikan Rp 15 Triliun Demi Selamatkan Jiwasraya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com