Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erick Thohir: BUMN Ikut Tender Pengadaan 1.050 Gerbong KA untuk Bangladesh

Kompas.com - 28/02/2020, 13:19 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, konsorsium BUMN akan mengikuti tender pengadaan sistem kereta api di Bangladesh.

Hal tersebut dikemukakan Erick usai bertemu Menteri Kereta Api Bangladesh Nurul Islam Sujon di Kementerian BUMN, Jumat (28/2/2020).

“Sekarang juga kita diberi kesempatan lagi untuk coba ikut tender 1.050 gerbong yang nilainya ratusan juta (dollar AS),” ujar Erick.

Erick menambahkan, sejak 2005 hingga sekarang Bangladesh rutin memesan kereta api hasil karya anak bangsa. Tercatat, nilai kontrak yang sudah didapat RI dari pengadaan kereta tersebut sebesar 181,6 juta dollar AS.

Baca juga: Luhut: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bisa Saja Tertunda

“Tentu ini bagian juga bagaimana kita mengembangkan industri kereta api kita tidak hanya fokus di dalam negeri, tapi juga bisa suplai ke negara lain, seperti Bangladesh,” kata Erick.

Dalam mengikuti tender ini, nantinya Indonesia akan diwakili oleh PT INKA, PT Len dan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Sebelumnya, pada 2006 dan 2016 lalu PT INKA telah mengirim total 200 unit gerbong kerata api ke Bangladesh. Di 2019, INKA kembali mengirim 250 gerbong kereta api ke negara tersebut.

Sebanyak 250 unit gerbong kereta untuk Bangladesh Railway itu masing-masing 50 gerbong tipe Broad Gauge (BG), dan 200 gerbong tipe Meter Gauge (MG).

Direktur Utama PT INKA, Budi Noviantoro mengatakan, pihaknya merupakan pemenang tender dalam pengadaan kereta penumpang untuk Bangladesh Railway pada 2017 dengan total nilai kontrak sebesar 100,89 juta dollar AS.

Pada 2016, PT INKA juga telah mengekspor 150 unit gerbong dengan nilai kontrak senilai 72,39 juta dollar AS, dan 50 unit sebelumnya pada 2006 dengan nilai kontrak sebesar 13,8 juta dollar AS. 

Baca juga: Pabrik Baru PT INKA, Terbesar di Indonesia hingga Kereta untuk Ekspor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com