Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Gojek Mencegah Berulangnya Kasus Penipuan

Kompas.com - 28/02/2020, 14:38 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gojek bekerja sama dengan lembaga penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gadjah Mada, Center for Digital Society (CfDS) menerbitkan hasil studi mengenai analisa fenomena penipuan dengan teknik rekayasa sosial.

Studi ini dilakukan untuk meminimalkan tindak penipuan melalui aplikasi decacorn tersebut.

Adjunct Researcher CfDS Adityo Hidayat mengatakan, saat ini modus penipuan yang tengah marak terjadi ialah manipulasi psikologis.

Menurutnya, hal ini kerap terjadi disebabkan pemanfaatan teknologi masyarakat Indonesia yang tidak sebanding dengan tingkat literasi masyarakat yang masih tergolong rendah.

Baca juga: Dikabarkan Bakal Merger dengan Grab, Ini Kata Gojek

"Kesenjangan tersebut menjadi salah satu penyebab utama maraknya penipuan dengan teknik rekayasa sosial," ujar dia, di Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Oleh karenanya, ia menekankan pentingnya pemberian edukasi baik kepada pelanggan maupun mitra Gojek agar modus serupa tidak terulang.

Senada dengan Adityo, Co-CEO Gojek Kevin Aluwi mengatakan edukasi menjadi salah satu faktor penting untuk mengantisipasi kasus penipuan kembali terulang.

"Ada 3 kunci dalam pilar edukasi, modul edukasi yang lengkap, kolaborasi dengan pemangku kepentingan, dan distribusi yang luas," katanya.

Baca juga: Kasus Driver Online Raup Bonus Rp 400 Juta dari Gojek Tuyul, Bagaimana Kecurangan Ini Dilakukan?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com