Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemangkasan Suku Bunga oleh Bank Sentral AS Bikin Rupiah Moncer

Kompas.com - 04/03/2020, 09:21 WIB
Kiki Safitri,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada pembukaan perdagangan di pasar spot Rabu (4/3/2020) perkasa setelah selama pekan lalu turun tajam.

Mengutip data Bloomberg, pada pukul 08.29 WIB rupiah dibuka pada level Rp 14.159 per dollar AS atau menguat 124 poin sebesar 0,86 persen dibanding penutupan Selasa Rp 14.283 per dollar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan hari ini rupiah akan bergerak positif terdorong kejutan dari Bank Sentral AS yang memangkas suku bunga acuannnya.

"Ini bisa membantu memulihkan penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini.

Baca juga: Harga Gula Melonjak di Pasaran, Ini Penyebabnya

Sebelumnya, diketahui The Fed memangkas suku bunga sebesar 50 bp menjadi 1 persen sampai 1,25 persen secara tidak terjadwal. Pemangkasan suku bunga ini lebih dalam dari biasanya yang hanya 25 bp.

"Secara umum reaksi pasar beragam menanggapi aksi the Fed ini. Ini terlihat dari pergerakan aset berisiko yang tidak semuanya menguat," ungkap Ariston.

Ariston mengatakan respon dari The Fed ini juga diartikan, wabah corona sangat serius memberikan dampak negatif ke perekonomian. Apalagi virus ini masih menunjukkan peningkatan penyebaran di beberapa negara.

Baca juga: Hadapi Risiko Corona, Bank Sentral AS Pangkas Suku Bunga

Selain the Fed, rangkaian stimulus sudah dan akan dilakukan beberapa negara terutama yang terkena imbas virus corona.

Bank Sentral Australia juga sudah memangkas suku bunganya menjadi 0,5 persen kemarin. Bank Sentral Jepang sudah melakukan pembelian obligasi senilai 500 milyar yen.

Pemerintah Indonesia dan BI juga mengeluarkan kebijakan stimulus dan Pemerintah Korea Selatan sedang merencanakan anggaran untuk stimulus.

Ariston memproyeksikan hari ini rupiah berpotensi menguat dengan kisaran Rp 14.100 per dollar AS sampai dengan Rp 14.200 per dollar AS.

Baca juga: Permintaan Hand Sanitizer Melonjak, Unilever: Harga Akhir Tergantung Retail

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com