Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Pemerintah Akan Proteksi WNI Sekuat Tenaga dari Dampak Corona

Kompas.com - 04/03/2020, 11:04 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa pemerintah akan memberikan upaya maksimal dalam menangani virus corona (Covid-19) yang mulai merambah ke Indonesia.

"Pemerintah akan memberikan yang terbaik untuk memproteksi warganya dan berusaha sekuat tenaga untuk menjamin keselamatan setiap warga negara," katanya, dikutip dari akun Instagramnya luhut.pandjaitan, Selasa (3/3/2020).

Luhut pun mengimbau kepada masyarakat agar tetap bersama mengatasi kondisi RI yang kini tengah mendapat tekanan karena Corona.

Baca juga: Catat, Biaya Perawatan Pasien Corona Ditanggung Negara

"Mari kita bersatu dalam menghadapi ujian ini, karena saya percaya bahwa persatuan seluruh anak-anak bangsa lah yang kemudian menjadi penguat negeri ini dalam menghadapi ancaman dan rintangan dalam bentuk apapun," ucapnya dalam video IG tersebut.

Cara menyatukan bangsa ini, lanjut Luhut, berupa menjaga kebersihan lingkungannya serta diri sendiri dengan cara rutin mencuci tangan. Lalu, dia mengingatkan, apabila mengetahui kondisi tubuh seseorang tidak sehat segera hindari kontak dengan warga sekitar.

"Mari kita bersatu dan saling menguatkan satu sama lain dimulai dari hal yang paling sederhana seperti mengamati kebersihan pribadi - sering-seringlah mencuci tangan, dan hindari menyentuh mata atau wajah bila tidak perlu," imbaunya.

"Jika Anda tidak sehat, harap hindari tempat-tempat ramai dan segera kunjungi dokter. Langkah-langkah sederhana ini tidak membutuhkan banyak usaha, tetapi jika kita semua melakukannya, saya yakin akan mampu mencegah penyebaran virus," saran mantan Menko Polhukam ini.

Setelah pernyataan resmi dari Presiden Joko Widodo dan jajaran Kementerian terkait tentang adanya dua warga negara Indonesia yang positif Covid-19, Luhut mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk tetap tenang dan makin saling menjaga satu sama lain, baik di lingkungan keluarga maupun sekitar kita.

"Kita tidak boleh panik atau melakukan hal-hal yang memperburuk keadaan seperti menyebarkan rumor online, menimbun barang-barang yang dibutuhkan oleh tenaga medis, seperti masker wajah, hand sanitizer. Dan kita juga tidak perlu melakukan "rush" dengan menimbun makanan atau menyalahkan kelompok tertentu terkait wabah ini," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com