Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Virus Corona Bikin Harga Emas Makin Mengkilap?

Kompas.com - 09/03/2020, 13:55 WIB
Muhammad Idris

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk pada Senin (9/3/2020) berada di angka Rp 851.000 per gram. Angka tersebut naik Rp 9.000 jika dibandingkan harga emas pada Minggu (8/3/2020).

Sementara itu, harga buyback atau harga yang didapat jika pemegang emas Antam ingin menjual emas batangan tersebut berada di harga Rp 776.000 per gram. Harga tersebut naik Rp 11.000 jika dibandingkan sebelumnya.

Secara global, emas memang terus mengalami kenaikan tajam sejak beberapa pekan terakhir dan beberapa kali menyentuh rekor harga tertinggi.

Berdasarkan data Bloomberg, Senin (9/3/2020), harga emas di pasar spot berada di level 1.703,39 dollar AS per troy ons atau merupakan yang tertinggi sejak Desember 2012.

Baca juga: Kembali Pecahkan Rekor, Berapa Harga Emas Antam Hari Ini?

Harga emas juga mengalami kenaikan signifikan di pasar berjangka Comex dimana harga logam mulia ini dijual 1.695,80 per troy ons pada pagi tadi.

Dikutip dari Investopedia, emas sudah lama dikenal sebagai salah satu cara paling aman menyimpan aset di tengah ketidakpastian ekonomi, dengan harganya yang terus mengalami kenaikan atau sering disebut safe haven.

Safe haven adalah investasi aset yang nilainya bisa bertahan bahkan terus meningkat di tengah gejolak pasar.

Kenaikan emas semakin signifikan di saat investor semakin diliputi kepanikan, seperti saat virus corona mewabah, membuat semakin banyak permintaan akan emas yang pada akhirnya mendongrak harga logam mulia ini. 

Banyak investor di dunia berpikir untuk menaruh investasinya di pasar, namun menyimpan sebagian asetnya dalam bentuk logam mulia untuk menghindari kerugian terlalu besar jika terjadi penurunan pasar.

Baca juga: Ini Tips Merawat Emas agar Tetap Berkilau

Artinya, meski untungnya terbilang kecil, emas dijadikan cadangan agar aset tak benar-benar tergerus gejolak keuangan dunia.

Kenaikan nilai emas sendiri di mata investor bukan lebih karena dianggap sebagai keuntungan, namun untuk menjaga aset mereka dari gerusan inflasi dalam jangka waktu yang lama atau tergerus kepanikan pasar saat gejolak ekonomi melanda. 

Emas diibaratkan sebagai asuransi bagi beberapa investor. Ketika situasi dinilai semakin memburuk, banyak investor akan menumpuk lebih banyak emas yang membuatnya harganya melonjak saat krisis atau situasi panik. 

Ini karena nilai emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter dan fiskal lain dari bank sentral dan pemerintah.

Emas juga tidak terpengaruh pergerakan saham bursa, sehingga saat indeks bursa mengalami kelesuan, banyak investor mengalihkan portofolionya ke emas. 

Ini berbanding terbalik dengan portofolio berupa saham dan obligasi. Bisa dikatakan, harga emas malah akan naik ketika merespon ketidakstabilan pasar.

Safe heaven banyak dicari investor untuk menghindarkan mereka dari kerugian ketika terjadi krisis keuangan. Itu sebabnya, harga emas justru melonjak tinggi saat ekonomi dunia diliputi ketidakpastian.

Baca juga: Harga Emas Kembali Cetak Rekor Tertinggi, Dampak Virus Corona?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com