Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wall Street Bangkit dari Hari Terburuknya, Harga Emas Dunia Turun

Kompas.com - 11/03/2020, 07:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

CHICAGO, KOMPAS.com - Harga emas berjangka di Bursa Comex melemah pada akhir perdagangan Selasa (10/3/2020) waktu setempat (Rabu pagi WIB). 

Hal itu seiring dengan terjadinya rebound (menguat kembali) saham-saham di Wall Street (pasar sahan AS) setelah mengalami hari terburuk mereka sejak 2008. Penguatan dollar AS terhadap mata uang utama lainnya juga menyumbang turunnya harga logam mulia itu.

Dikutip dari Kantor Berita Xinhua, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April turun 15,40 dollar AS atau 0,92 persen, menjadi 1.660,3 dollar AS per ounce.

Baca juga: Usai Pecahkan Rekor, Harga Emas Antam Turun Rp 9.000 Per Gram

Pada sesi sebelumnya, emas berjangka naik 3,3 dollar AS atau 0,2 persen menjadi 1.675,70 dollar AS per ounce, ketika harga minyak mentah anjlok dan meningkatnya kekhawatiran tentang penyebaran virus corona memicu investor menjauhi aset-aset berisiko.

Di Wall Street, indeks Dow Jones Industrial Average naik 101,02 poin atau 0,42 persen, menjadi 23.952,04 pada 18.00 GMT.

Analis mencatat, ketika ekuitas membukukan kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman, sedangkan sebaliknya berlaku ketika ekuitas AS membukukan keuntungan.

"Dengan volatilitas yang kami miliki di pasar ekuitas AS dalam beberapa hari terakhir, kami melihat beberapa orang mengurangi emas sedikit," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Investor Global AS seperti dikutip Reuters.

"Ketika Anda mencoba untuk menjaga alokasi yang tepat di seluruh investasi Anda, Anda perlu menjual sedikit emas dan membeli sedikit S&P dan itulah yang Anda lihat sekarang. Orang-orang menyeimbangkan kembali portofolio,” tambah dia.

Baca juga: Harga Emas Dunia Sempat Sentuh Level Tertinggi Sejak 2012

Sementara itu, indeks dollar AS naik 1,30 dollar atau 1,37 persen, menjadi 96,19 pada 17.55 GMT. Indeks adalah indikator dollar AS terhadap sejumlah mata uang utama lainnya.

Harga emas dan dollar AS biasanya bergerak berlawanan arah.  Ketika dollar AS naik maka emas berjangka akan jatuh. Hal ini karena emas yang diukur dengan dollar AS, akan menjadi lebih mahal bagi investor.

Meskipun faktor utama dalam pergerakan harga emas pada Selasa (10/3/2020) adalah ekuitas AS, Indeks Optimisme Federasi Bisnis Independen (NFIB) yang dirilis pada Selasa, naik 0,2 poin menjadi 104,5.

Analis mencatat bahwa angka berada di antara 10 persen teratas dalam 46 tahun sejarah survei. Ini memberi tekanan pada logam mulia karena berita ekonomi yang bagus mengurangi permintaan untuk emas.

Sementara logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 9,9 sen atau 0,58 persen, ditutup pada 16,955 dollar AS per ounce.

Adapun platinum untuk pengiriman April naik 6,6 dollar AS atau 0,76 persen, menjadi 869,4 dollar AS per ounce.

Baca juga: Kenapa Virus Corona Bikin Harga Emas Makin Mengkilap?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com