Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Bos BRI soal Makna Profesionalitas

Kompas.com - 11/03/2020, 08:44 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Sunarso nampaknya tak lagi asing, utamanya di kalangan bankir. Pria yang kini menjabat sebagai orang nomor satu di PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk itu pernah menduduki beberapa jabatan penting.

Sebelum menjadi Direktur Utama di bank bersandi saham BBRI, dia pernah menjabat sebagai Direktur Commercial & Business Banking Bank Mandiri sejak 2010, berlanjut menjadi Wakil Dirut BRI, kemudian Dirut Pegadaian, hingga kembali ke BRI menjadi Wakil Dirut.

Padahal, latar belakang pendidikannya sama sekali tak berkaitan dengan perbankan. Sunarso merupakan mahasiswa lulusan Institut Pertanian Bogor (IPB) jurusan agronomi.

Baca juga: Gantikan Suprajarto, Sunarso Ditunjuk Jadi Direktur Utama BRI

Sunarso bercerita, dia pernah bekerja di "kebun" di salah satu perusahaan besar, menyesuaikan jurusannya. Namun dia merasa belum memiliki cara pandang yang luas, seluas hamparan kebun-kebun di depannya pada saat itu.

Bahkan Sunarso mengaku ingin dilihat oleh para pengambil keputusan (pemerintah), yang notabene-nya banyak berseliweran di Jakarta. Akhirnya, dia memutuskan pindah kerja ke Jakarta.

"Kalau di sini, sepintar apapun belum dilihat oleh pengambil keputusan. Kemudian saya pindah-pindah (pekerjaan). Karir saya seperti mendaki saja," kata dia di Menara Kompas, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Dalam perjalanan karier, Sunarso mengaku memaknai proses yang dia tempuh. Dia mengibaratkannya dengan sebuah gunung yang didakinya. Tiap mencapai puncak, Sunarso menyempatkan diri untuk berhenti sejenak dan memahami apa yang dijalaninya.

Hal ini pula yang membuat Sunarso mudah menyesuaikan diri di tempatnya bekerja, meski malang-melintang di korporasi besar dengan prioritas bisnis yang berbeda.

Baca juga: Ditanya Soal Restrukturisasi Kredit Akibat Corona, Ini Kata Dirut BRI

"Kemudian saya menciptakan gunung berikutnya yang dilalui dengan proses yang sama. Ketika sampai puncak lagi, saya berhenti sejenak. Di setiap step, saya merenungi apa maknanya dan saya mensyukuri. Dari (Bank) Mandiri saya belajar korporasi," cerita Sunarso.

Dia mengklaim, cara berpikir yang seperti itu sudah dijalaninya dari dulu, saat belum menjadi bankir. Ketika menjadi bankir pun, Sunarso seolah tak lupa dengan bidang sayur mayur yang dulu ditekuninya.

"Saya termasuk orang yang merancang pembiayaan kredit perkebunan. Apakah pemikiran saya begini karena sudah tua? Jawabannya enggak. Saya dari dulu saya coba memaknai. Beberapa selalu saya kaitkan dengan small holder farmer," ucapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com