Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Traveling Terkendala Virus Corona, Alihkan Anggarannya untuk Beli Rumah

Kompas.com - 11/03/2020, 21:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebaran virus corona kini telah terkonfirmasi di banyak negara, tanpa kecuali Indonesia.

Merebaknya virus corona diprediksi bakal memberikan dampak kepada perekonomian Indonesia dan global. Ini termasuk pula sektor pariwisata yang membuat rencana bepergian yang terhambat larangan perjalanan.

Pemerintah Indonesia pun telah menerbitkan sejumlah stimulus untuk mengantisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian. Salah satunya adalah insentif untuk sektor pariwisata.

Baca juga: Cara Meminimalisasi Dampak Corona ke Sektor Pariwisata

Selain itu, di sektor properti, pemerintah juga memberikan subsidi selisih bunga dan uang muka.

Ike Hamdan, Head of Marketing Rumah.com menyatakan pemerintah telah menyepakati beberapa stimulus ekonomi. Di sektor perumahan pemerintah telah menganggarkan Rp 1,5 triliun untuk subsidi terkait kepemilikan rumah dalam APBN 2020.

Subsidi ini akan direalisasikan pada April mendatang dengan alokasi Rp 800 miliar untuk subsidi selisih bunga (SSB) dan Rp 700 miliar untuk subsidi bantuan uang muka (SBUM).

“Konsumen yang menerima subsidi selisih bunga hanya akan menanggung bunga 5 persen selama 10 tahun. Sementara subsidi uang muka, akan membuat konsumen lebih ringan ketika membayar uang muka pembelian rumah," kata Ike dalam keterangannya, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: Tips dan Untung Rugi Membeli Rumah Lewat Over Kredit

Ike memandang, kebijakan subsidi tersebut diharapkan dapat berdampak positif terhadap sektor properti, termasuk membuka peluang bagi generasi milenial yang akan membeli rumah.

Adanya stimulus perumahan dari pemerintah yang akan segera dikucurkan berupa subsidi selisih bunga (SSB) dan subsidi bantuan uang muka (SBUM), imbuh dia, diharapkan bisa memacu calon pembeli rumah khususnya generasi milenial untuk segera melakukan transaksi pembelian rumah.

“Selagi musim virus corona seperti sekarang ini yang membuat banyak wisatawan mengurungkan perjalanannya, generasi milenial yang biasanya suka jalan-jalan traveling ke berbagai tempat di Indonesia maupun penjuru dunia, bisa memanfaatkan anggaran traveling-nya tersebut dialihkan untuk membeli rumah," tutur Ike.

Baca juga: 4 Hal yang Diperhatikan Saat Membeli Rumah Bersama Pasangan

Menurut dia, secara keseluruhan pun pasar properti di tahun 2020 akan terus menjadi buyers’ market atau saat yang tepat bagi konsumen untuk membeli properti.

Adapun hasil survei Rumah.com Consumer Sentiment Study H1 2020 pun menunjukkan 54 persen generasi milenial saat ini belum memiliki properti. Kemudian, 29 persen dari generasi milenial masih hidup dengan orangtua.

Berdasarkan hasil survei itu pun ditemukan, generasi milenial berharap bisa membeli rumah di wilayah DKI Jakarta atau Tangerang.

Pun sebanyak 75 persen dari generasi milenial memiliki persepsi bahwa bunga bank tinggi walaupun kenyataannya bunga bank tidak naik dalam 1 tahun terakhir bahkan cenderung turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com