Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Minta Kemenhub Perpanjang Landasan Pacu Bandara Aceh Singkil

Kompas.com - 12/03/2020, 08:42 WIB
Ade Miranti Karunia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B Pandjaitan mengatakan, pemerintah akan membantu membenahi potensi sumber daya alam dan pariwisata yang dimiliki Aceh Singkil yang selama ini terbengkalai. 

Dia meminta kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk mulai menambah panjang landasan pacu (runway) di Bandara Syekh Hamzah Fansuri. 

"Saya menghubungi Dirjen Perhubungan Udara agar Kementerian Perhubungan bisa memulai rencana perpanjangan landasan dari 1.200 meter ke paling tidak 2.000 meter. Paling tidak, pesawat seperti ATR dan Bombardier bisa mendarat di sana," katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (11/3/2020).

Baca juga: Bangun Bandara di Kediri, Gudang Garam Gelontorkan Rp 9 Triliun

Dengan demikian, penambahan landasan pacu itu dapat membuka akses Kualanamu-Singkil-Nias, Silangit-Singkil, Singkil-Banda Aceh, Singkil-Jakarta, dan Kualanamu-Singkil-Simelue. Hal ini, menurut dia, bisa menunjang wisata Danau Toba sebagai salah satu destinasi superprioritas.

Saat ini untuk akses menuju Aceh Singkil hanya dapat melalui darat dan laut. Akses masuk jalur darat melalui Banda Aceh dapat ditempuh dalam waktu lebih dari 13 jam, ke Bandara Kualanamu ditempuh lebih dari 8 jam. Sementara menuju Sibolga dan Silangit jarak tempuhnya memakan waktu 6 jam.

"Yang saya lihat, pembangunan di Aceh Singkil ini banyak yang tidak berjalan, pelabuhan, jembatan, bandara, sudah lima hingga tujuh tahun ini terbengkalai," katanya.

Padahal, menurut Luhut, daerah itu kaya akan sumber daya alam yang bisa menjadi obyek wisata. Namun, disayangkan bahwa aksesnya masih belum mumpuni. Dia menambahkan, sumber daya alam daerah ini kaya akan beragam fauna dan potensial dalam hal kredit karbon. 

"Mereka punya hutan bakau, gambut, sumber air yang bisa menyerap kredit karbon. Kami akan bantu mereka membereskan pekerjaan yang belum selesai ini, tetapi saya pesan juga kepada mereka untuk ramah terhadap investor maupun wisatawan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com