Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Gula Melonjak, Ini Penyebabnya Menurut Pengusaha Ritel

Kompas.com - 12/03/2020, 20:13 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) membenarkan saat ini ada beberapa toko ritel yang menjual gula dengan harga tinggi.

Bahkan, ada yang sampai dengan Rp 17.000 per kilogram. Harga ini jauh di atas HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan, yaitu Rp 12.500 per kilogram.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy Nicholas Mandey mengatakan kenaikan harga gula dilakukan oleh pengusaha ritel lantaran masih menunggu kucuran impor gula.

Baca juga: Harga Gula Melonjak di Pasaran, Ini Penyebabnya

"Tidak bisa dipungkirilah pasti sudah ada (kenaikan harga), karena dari supplier distributor menjual (sudah) di atas Rp 11.900 per kilogram, sehingga harga kesepakatan ritel untuk menjual gula tidak di atas Rp 12.500 per kilogram," kata Roy di Pasar Induk Kramat Jati, Kamis (12/3/2020).

Roy mengatakan, kucuran impor gula sangat dibutuhkan bagi ritel untuk memberikan harga di bawah HET.

Namun tidak dipungkiri, pengusaha ritel juga memiliki anggaran untuk membayar operasional, sehingga kenaikan harga merupakan cara ritel agar tidak rugi.

"Ya dagang enggak ada hukumnya merugikan. Kita harus bayar pekerja, listrik, pajak dan sebagainya," ungkap Roy.

Baca juga: Harga Gula Pasir Mulai Menanjak Naik

Meski demikian, masih ada pengusaha ritel yang menjual gula di bawah HET. Ini karena pengusaha ritel yang masih memiliki stok dengan harga lama, sehingga harga jual masih stabil.

"Saat ini ada beberapa ritel modern, yang berkomitmen untuk menjual di bawah HET karena memang masih ada stok sisa dengan harga lama Rp 11.900 (harga beli)," jelasnya.

Saat ini, Aprindo sedang berkordinasi dengan kemendag dan satgas pangan untuk terus berkoordinasi dengan distributor dan suplier agar memahami kondisi yang terjadi.

"Harus ada pemahaman dan empati lah. supaya enggak ada pengusaha yang merugi. Kita juga peritel modern ingin saling pengertian. Kita berupaya menjaga HET, tapi kita tidak bisa men-drive market," tegasnya.

Baca juga: Kunjungi Pasar, Mendag Temukan Harga Gula Pasir Masih di Atas HET

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani menyebut, harga gula yang melonjak akibat impor yang belum masuk.

Rosan menghimbau pemerintah harus berupaya melakukan antisipasi agar harga komoditas tidak bergejolak.

"Tapi memang ada bebebrapa komoditas yang agak telat atau langka, misal gula eceran skitar sekarang Rp 17.000 per kg. Koordinasi yang baik harus dilakukan," kata Rosan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com