Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penutupan Perdagangan Sesi Pertama, IHSG dan Rupiah Kompak Rontok

Kompas.com - 13/03/2020, 12:22 WIB
Kiki Safitri,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS. com - Pada penutupan perdagangan sesi I di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (13/3/2020), terlihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali anjlok, walaupun sempat diberlakukan kebijakan trade halt pagi tadi.

Ini juga berlaku pada pergerakan rupiah yang terpantau anjlok sejak pembukaan.

Kurs referensi di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) juga melemah menjadi Rp 14.815 per dollar AS.

 

Baca juga: Pembukaan Perdagangan, IHSG Jeblok Lagi

Sementara kurs rupiah pada pukul 09.39 WIB terpantau anjlok 298 poin (2,05 persen) pada level Rp 14.820 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim mengatakan ada kemungkinan rupiah bisa ditutup anjlok parah sore ini.

"Ada kemungkinan rupiah bisa mendekati Rp 16.000 (per dollar AS)," katanya melalui pesan singkat.

Melansir data RTI, pada pukul 12.00 WIB penutupan sesi awal IHSG berada pada level 4.649,97 turun lebih dari 5 persen atau 245,78 poin dibanding penutupan Kamis 4.895,74.

Pada perdagangan sesi pertama, IHSG sempat menyentuh titik terendah di level 4.639,91 dan titik terendah pada level 4.894,67.

Baca juga: IHSG Diprediksi Masih Lesu Sepanjang Hari Ini

Sebanyak 38 saham melaju di zona hijau dan 359 saham merah. Sedangkan 72 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai 3,24 triliun dengan volume 3,7 miliar saham.

Terpantau seluruh beberapa Wall Street dan saham Asia anjlok. Dollar Index terlihat anjlok 0,08 persen dan Dow Jones Index Future naik tipis 0,69 persen pada penutupan pagi ini.

Sementara S&P 500 masih terperangkap di zona merah dengan pelemahan 9,51 persen diikuti dengan indeks Nasdaq 9,43 persen.

Saham Asia seperti Hang Seng turun 5,78 persen, disusul oleh Strait Times Index yang turun 5,01 persen.

Nikkei Jepang mengalami terpangkas 6,21 persen dan Shanghai Composite Index juga mengalami koreksi atau turun 3,32 persen.

Sektor perbankan, consumer goods, properti, resources dan konstruksi juga terpantau anjlok.

Baca juga: IHSG Anjlok, Harga Emas Diproyeksi Menguat Hari ini

Laksono W Widodo, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, mengatakan jika selanjutnya IHSG anjlok 10 persen lagi, maka BEI akan menerapkan auto reject asimetris.

"Tahun 2008 pernah, market tutup 2 hari, 2015 pernah. Ini penerapan kedua untuk auto reject asimetris. (Jika penurunan 10 persen, 15 persen hingga (diatas) 20 persen) market tutup," ungkapnya siang ini.

Auto reject asimetris merupakan langkah untuk menyetop penjualan saham. Namun perdagangan masih diperbolehkan.

Bedanya dengan trading halt yang dilakukan kemarin sore dan pagi tadi, dimana perdagangan, baik jual dan beli seluruhnya disetop.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com