JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan melakukan pemantauan harga dan pasokan pangan secara rutin setiap minggu.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, langkah ini dilakukan dalam rangka antisipasi ketersediaan pasokan pangan pokok untuk menghadapi penyebaran virus corona.
“Kita akan monitor terus. Pangan tidak boleh kurang, itu arahan Presiden,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (16/4/2020).
Baca juga: Di Tengah Wabah Virus Corona, Mentan Minta Pengusaha Pangan Jaga Stok dan Harga
Secara umum telah dibahas posisi stok, pasokan dan harga 11 komoditas Bahan Pangan Pokok.
Perkiraan ketersediaan dan kebutuhan beberapa bahan pangan pokok utama, terutama komoditas beras, jagung, daging sapi/kerbau, gula dan bawang putih dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan.
“Stok beras, jagung, daging sapi/kerbau, gula dan bawang putih dijamin cukup untuk memenuhi kebutuhan,” katanya.
Lebih lanjut, terdapat sebesar 3,5 juta ton stok beras kini tersebar di Perum Bulog, Penggilingan dan Pedagang.
Baca juga: Bea Cukai Pastikan Alat Tes Virus Corona Bebas Bea Impor
Panen raya diperkirakan akan terjadi di bulan Maret, April dan Mei 2020 sehingga pada akhir Mei 2020 akan terdapat stok beras sebesar 7,7 juta ton.
Sedangkan stok jagung pada akhir Februari 2020 sebesar 661.000 ton dan panen bulan Maret diperkirakan mencapai 6,2 juta ton.