Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tembus Rp 15.000 Per Dollar AS, Ke Mana Lagi Arah Rupiah?

Kompas.com - 17/03/2020, 20:56 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Jumlah korban akibat virus corona yang terus bertambah membuat rupiah tertekan. Kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah pada Selasa (17/3/2020) ditutup Rp 15.083 per dolar Amerika Serikat (AS), melemah sebesar 1,79 persen. Sedangkan di pasar spot, rupiah juga ditutup melemah sebesar 1,61 persen di Rp 15.173 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Faisyal sebagaimana dikutip dari Kontan.co.id menilai, pelemahan rupiah tak terlepas dari perkembangan jumlah korban virus corona di Indonesia. Tak hanya rupiah, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga terkena imbas sehingga investor asing melakukan aksi jual.“Virus corona membuat rupiah merana,” kata Faisyal.

Setali tiga uang, Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan sentimen utama pergerakan mata uang masih diselimuti oleh pandemi virus corona. Jumlah yang terus meningkat membuat pelaku pasar khawatir.

Baca juga: Penutupan Perdagangan, Rupiah dan IHSG Jeblok Lagi

Sebagai informasi, bank sentral di sejumlah negara telah melakukan pemangkasan suku bunga guna menstabilkan ekonomi.

Faisyal berpendapat, pelaku pasar saat ini sedang menunggu langkah BI. Seberapa agresif BI menentukan langkah kebijakan. Mengingat pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed pada Minggu (15/3/2020) tidak terlalu berdampak.

Sementara, Josua melihat kemungkinan BI untuk memangkas suku bunga akan sedikit terhambat oleh tekanan stabilitas mata uang.

Melihat kondisi itu, Faisyal melihat kemungkinan rupiah untuk melemah akan terus berlanjut.

Faisyal menghitung rupiah Rabu (17/3) akan bergerak di rentang Rp 14.960per dolar AS–Rp 15.250 per dolar AS. Sedang, Josua menghitung rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.900 per dolar AS–Rp 15.225 per dolar AS.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tembus Rp 15.000 per dolar AS, kemana lagi arah rupiah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Kopi Tuku Buka Kedai 'Pop-up' Pertamanya di Korsel

Kopi Tuku Buka Kedai "Pop-up" Pertamanya di Korsel

Whats New
PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

PT GNI Gelar Penyuluhan Kesehatan Guna Perbaiki Kualitas Hidup Masyarakat Morowali Utara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com