Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Dibayangi Corona, Sri Mulyani Sebut Ekonomi RI Bisa Tumbuh 4,5 Persen

Kompas.com - 19/03/2020, 07:55 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai perekonomian Indonesia masih bisa tumbuh di kisaran 4,5 persen, meski saat ini perekonomian global tengah diliputi perubahan yang begitu cepat akibat pandemik virus corona dan kondisi geopolitik yang terus bergejolak.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun menjelaskan, berdasarkan perhitungannya hingga pekan kedua bulan Maret, ekonomi Indonesia masih tumbuh di kisaran 4,9 persen.

"Jadi kalau kuartal I masih 20 hari terakhir, dan itu menurun, hingga kuartal I diharapkan masih tumbuh 4,5 persen hingga 4,9 persen," jelas Menkeu dalam video conference di Jakarta, Rabu (18/3/2020).

Baca juga: Obatnya Disebut Ampuh Lawan Corona, Saham Fujifilm Meroket

Dia pun menjelaskan saat ini perekonomian China tengah menghadapi pertumbuhan negatif akibat virus corona. Hal itu bakal berdampak ke negara lain.

Sri Mulyani pun menjelaskan, di kuartal II pemerintah akan lebih hati-hati dalam membuat kebijakan. Sebab jika berkaca dari beberapa negara lain seperti Italia, Eropa, hingga Amerika Serikat dampak virus corona yang menyebar begitu cepat cukup signifikan memengaruhi kegiatan perekonomian.

"Kita akan sangat hati-hati di kuartal II karena berbagai prediksi modelling menjelaskan bagaimana virus terjadi, di semua negara, China, Korea Selatan, Italia, Eropa, Amerika Serikat kita agak under estimate, dampaknya bisa sangat signifikan ketika terjadi penyebaran," ujar dia.

Sri Mulyani juga tak terlalu berharap banyak kepada musim Lebaran dengan THR dan gaji ke-13 yang bisa mengurangi tekanan di kuartal II. Hal ini karena akan ada kecenderungan orang memilih untuk menyimpan dibanding membelanjakan uangnya jika pandemik terus berlanjut.

"Kalau masalah Corona ini bisa kita tangani dengan baik, artinya penyebarannya bisa kita tahan, semua masyarakat disiplin mengikuti permintaan artinya tidak melakukan interaksi, self quarantine, sehingga penyebarannya bisa ditekan, kita punya harapan yang reasonable di kuartal II," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com