Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IHSG dan Rupiah Terpuruk, Apa yang Dibutuhkan Investor untuk Bangkit?

Kompas.com - 20/03/2020, 15:41 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berbagai stimulus yang digelontorkan pemerintah untuk mengurangi dampak wabah virus corona ternyata belum mampu membuat pasar keuangan Indonesia bergairah.

Sepanjang pekan ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang signifikan. Dalam sepekan indeks acuan Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sudah melorot 17,78 persen. Atau dalam satu bulan, indeks IHSG anjlok hampir 32 persen.

Hal tersebut juga terjadi pada rupiah yang terpantau masuk rekor terendah selama 22 tahun. Rupiah pagi ini terperosok ke level Rp 16.038 per dollar AS.

Sebenarnya apa yang dibutuhkan investor?

Baca juga: Sesi I, IHSG Mencoba Bangkit, Rupiah Masih Melemah

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, investor butuh kabar positif dari pemerintah terkait sektor kesehatan. Misalkan saja penambahan fasilitas kesehatan atau penemuan vaksin virus corona.

“Memang ini masalah kesehatan, sehingga kalau ketemu anti virus corona, itu market akan rebound cepat. Kalau di luar itu sih memang agak sudah,” ungkap Hans kepada Kompas.com, Jumat (20/3/2020).

Menurut dia, jumlah pasien corona yang saat ini sudah lebih dari 300 orang di Indonesia perlu perhatian cepat dari pemerintah. Jika tidak kondisi Indonesia akan semakin terpuruk.

“Orang melihat Italia sebagai perbandingan. Jadi kalau kita enggak cepat seperti Italia nanti kasusnya (akan menyusul) sepeti Italia,” jelasnya.

Seperti diberitakan, jumlah kasus di Italia saat ini melebihi jumlah kasus di China. Akibatnya Italia memberlakukan lockdown nasional dan menerapkan isolasi massal.

“Ini benar-benar parah penyabarannya. Karena fasilitas kesehatan tidak memadai. Orang tentu berhati-hati, karena 2 minggu sebelum ini, Itali juga seperti di Indonesia, masih sedikit penderitanya,” ucapnya.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp 16.000, Investor Nilai Pemerintah Lambat Tangani Corona

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com