Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Nasib Nilai Tukar Rupiah ke Depan?

Kompas.com - 20/03/2020, 18:07 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih tertekan. Mengutip data dari Bloomberg pada pukul 15.00 WIB hari ini, Jumat (20/3/2020), nilai tukar rupiah berada di posisi Rp 16.172 per dollar AS.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memproyeksikan pelemahan tersebut masih bisa berlanjut.

Menurutnya, peluang penguatan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih rendah. Hal ini terefleksikan dengan rasio cadangan devisa terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional yang relatif rendah.

"Perbandingan cadangan devisa terhadap PDB Indonesia menurut data CEIC per 2019 adalah 10,9 persen dan trend-nya terus alami penurunan. Sementara rasio cadev terhadap PDB Malaysia 27,2 persen, Thailand 39,4 persen dan Filipina 21,7 persen," tuturnya kepada Kompas.com, Jumat.

Oleh karenanya, ia menyimpulkan Indonesia memiliki potensi rebound yang paling rendah dibandingkan negara Asia Tenggara lain.

Penanganan Corona

Selain itu, Bhima juga menyoroti penanganan virus corona yang dilakukan oleh pemerintah.

Sebab, kekhawatiran terhadap virus corona menjadi sentimen utama pelaku pasar untuk beralih ke instrumen save haven seperti dollar AS.

Kemudian dari sisi eksternal, ancaman resesi global masih menghantui pasar spot saat ini.

"Jadi kesimpulannya rupiah berisiko melemah dalam beberapa pekan kedepan," ucapnya.

Sebagai informasi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan pihaknya akan fokus melakukan stabilisasi nilai tukar rupiah.

Berbagai langkah akan dilakukan oleh BI, seperti melalui intervensi baik di sisi spot, pembelian domestic non deliverable forward (DNDF), maupun pembelian surat berharga negara (SBN) dari pasar sekunder.

"Kami terus melakukan ini di tengah-tengah investor global. Memang menarik dananya dari seluruh negara, membelikan dolar termasuk dari Indonesia," katanya, di Jakarta, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com