Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Virus Corona, Ekspor Ikan RI ke AS hingga Thailand Meningkat

Kompas.com - 23/03/2020, 19:10 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Layanan sertifikasi ekspor perikanan dan kelautan untuk sejumlah negara justru mengalami kenaikan di tengah wabah virus corona (Covid-19).

Kenaikan itu telihat dari data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dengan tumbuhnya ekspor di beberapa negara selama periode Januari hingga 12 Maret 2020 dibanding periode yang sama pada 2019.

“Tentu ini suatu kabar gembira, optimistis, dan suatu peluang ditengah bencana pandemi Covid-19 yang melanda sejumlah negara,” kata Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM), Rina dalam keterangan resmi, Senin (23/3/2020).

Baca juga: Di Tengah Virus Corona, BUMN Ini Ekspor 15 Ton Gurita ke Jepang

Adapun negara yang mengalami peningkatan ekspor dari Indonesia antara lain Amerika Serikat sebesar 44.748,98 ton dari sebelumnya 36.686,99 ton. 

Kemudian ke Thailand yang meningkat dengan total 27.264,73 ton dibanding 11.372,78 ton pada tahun lalu, Malaysia mencapai 15.883,49 ton dari 13.008,65 ton pada tahun lalu, dan Taiwan mencapau 7.823,77 ton dibanding 7.173,04 ton pada tahun sebelumnya.

Negara lain yang juga menjadi tujuan ekspor di antaranya, Vietnam sebesar 8.105,75 ton, Singapura sebesar 6.820,87 ton, Korea Selatan sebesar 5.964,08 ton, dan Arab Saudi sebesar 3.908,85 ton. Namun, ekspor ke China mengalami penurunan.

“Memang ekspor ke Tiongkok mengalami penururan di periode yang sama tahun lalu. Tapi di sejumlah negara, ekspor kita meningkat,” ucap Rina.

Baca juga: Pemerintah Hanya Larang Ekspor dan Impor Binatang Hidup dari China

Sementara itu, komoditas yang diekspor terdiri dari 36.000 ton udang vaname lebih tinggi dibanding 28.000 ton pada 2019, 19.000 ton ikan tuna lebih tinggi dibanding 16.000 ton pada 2019 lalu.

Tak hanya itu, ekspor ikan cakalang juga telah menyentuh angka 19.000 ton, lebih tinggi dibanding periode yang sama sebesar 18.000 ton.

Kemudian ikan layur dengan volume ekspor mencapai 9.000 ton, dan ikan makarel mencapai 9.000 ton dibanding 1.000 ton tahun lalu.

Rina memastikan, jajarannya tetap memaksimalkan layanan meski terdapat pendemi Covid-19.

Saat ini, BKIPM berpedoman pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan nomor 27/Kepmen-KP/2020, terkait pegawai yang bertugas langsung di bidang pelayanan, diberlakukan sistem rotasi guna mencegah penyebaran Covid-19.

"Kita bertugas demi pelayanan negara tetap maksimal, terutama dalam hal layanan sertifikat ekspor," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com