Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Apresiasi Pengusaha yang Pasok Valas ke Pasar

Kompas.com - 24/03/2020, 17:00 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat terhadap dollar AS. Berdasarkan data perdagangan pasar spot Bloomberg, nilai tukar rupiah naik 75 poin atau 0,45 persen menjadi Rp 16.500 dibandingkan penutupan perdagangan di hari sebelumnya yang sebesar Rp 16.575 per dollar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo pun berterimakasih kepada eksportir yang sudah memasok dollar AS yang mereka pegang ke pasar valas. Hal itu mendorong pergerakan rupiah yang menguat hari ini.

"Terimakasih kepada para eksportir yang sudah kemudian memasok dollarnya ke pasar valas. Sehingga hari ini nilai tukar bergerak stabil di pasar valas," ujar dia di Jakarta, Selasa (24/3/2020).

Baca juga: Bangkit, Rupiah Bisa Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS?

Lebih lanjut, dirinya pun meminta seluruh pihak untuk bahu-membahu mengatasi masa sulit akibat persebaran virus corona (covid-19) bersama-sama.

"Saya sekali lagi mengajak semua pihak untuk melalui masa yang sulit seluruh dunia khususnya di Indonesia, mari kita memperkuat persaudaraan kita bagaimana kita bersama mengatasi berbagai permasalahan dari aspek kemanusiaan dari aspek ekonomi dari aspek masyarakat," ujar Perry.

"Terima kasih kepada semua yang sudah mendukung termasuk pengusaha yang bekerja sama bersama pemerintah untuk bisa mengatasi berbagai permasalahan ini," jelas dia.

Lebih lanjut Perry pun mengatakan, bank sentral bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan terus memastikan berjalannya pasar keuangan, jasa keuangan dan sistem pembayaran berjalan untuk mendukung berbagai kegiatan ekonomi dan keuangan di dalam negeri.

Dalam rangka memitigasi persebaran virus corona yang lebih luas, BI bersama OJK serta pelaku industri jasa keuangan pun melakukan penyesuaian jam operasional yang lebih pendek.

"Mari kita terus berikhtiar semaksimal mungkin bahwa mengatasi dampak covid 19 itu dengan langkah-langkah bersama," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com