Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saham Fluktuatif, Peer to Peer Lending Bisa Jadi Sarana Tumbuhkan Aset

Kompas.com - 26/03/2020, 19:39 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kekhawatiran mengenai penyebaran virus corona menimbulkan kepanikan pelaku pasar.

Imbasnya, beberapa waktu lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus-menerus dihantam dan bahkan turun hingga ke level 3.937,63 pada penutupan perdagangan Selasa (24/03/2020).

Harga saham yang terus turun secara cepat membuat investor melakukan panic selling. Akibatnya, harga pun terus terpuruk.

Baca juga: Fintech Peer to Peer Lending Ini Khusus Beri Pinjaman untuk UMKM

Di tengah kondisi yang volatile, investor tentu mulai mencari pilihan instrumen lainnya untuk menumbuhkan aset. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir risiko dan menghindari kerugian lebih besar.

Salah satu pilihan populer yang mulai dilirik sebagai sarana penumbuh aset yaitu peer to peer lending.
Sebab, P2P lending menawarkan potensi imbal hasil yang cukup menarik, lebih besar dari kebanyakan produk obligasi maupun deposito bank.

Selain itu, tingkat imbal hasil yang ditawarkan oleh P2P lending bebas dari spekulasi pasar dan tidak dipengaruhi oleh fluktuasi harga di pasar investasi.

Untuk memulai menumbuhkan aset melalui platform P2P lending pun sangat mudah karena semua prosesnya dapat dilakukan secara online.

Baca juga: Berapa Jumlah Fintech Peer to Peer Lending yang Pas? Ini Kata OJK

Bagi investor yang belum familiar dengan cara kerjanya, pada dasarnya P2P lending adalah kegiatan pinjam-meminjam antar perorangan dengan perantara sebuah platform online.

Anda sebagai pemberi pinjaman (lender) dapat memberikan pinjaman pada peminjam dan mendapatkan keuntungan berupa sebagian dari biaya bunga yang dibayarkan oleh peminjam.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com