Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Corona, Dirut AP I: Saat ini Kami All Out, Masalah Keuntungan Nomor 2

Kompas.com - 28/03/2020, 19:38 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi turut buka suara menanggapi keinginan beberapa maskapai penerbangan yang meminta insentif kepada pemerintah.

Adapun beberapa maskapai itu meminta beragam insentif, termasuk dari sisi operasional bandara karena wabah virus corona (Covid-19) telah mengikis pendapatan perseroan.

Faik bilang, tergerusnya pendapatan bukan hanya terjadi di maskapai penerbangan semata. Angkasa Pura I sebagai pengelola bandara pun tengah "berdarah-darah" melawan dampak Covid-19.

"Saya kira kondisi yang kita alami tidak hanya berdampak signifikan kepada maskapai, tapi juga pengelola bandara. Ada 18.300 penerbangan yang cancel hingga 18 Maret, dampaknya signifikan," kata Faik dalam konferensi video, Sabtu (28/3/2020).

Baca juga: AP I: Besok Bandara YIA Beroperasi, 135 Penerbangan Bakal Beroperasi

Faik menyebutkan, sebanyak 18.300 penerbangan yang dibatalkan didominasi oleh maskapai domestik dengan porsi 14.000 penerbangan. Sementara sekitar 4.300 sisanya adalah maskapai internasional.

Alasan terbesar maskapai menghentikan penerbangan tak lain karena menurunnya jumlah penumpang yang mengakibatkan tingkat keterisian kursi pesawat semakin longgar.

Dalam 3 hari terakhir, jumlah penumpang menyusut menjadi sekitar 7.000 hingga 8.000 per hari. Padahal dalam kondisi normal, setidaknya terdapat 18.000 penumpang per hari.

"Ini yang berangkat masih tinggi, tapi datangnya sudah turun jauh secara signifikan. Inilah yang mendasari airline memutuskan menghentikan penebangan sementara. Kondisinya sampai kapan tergantung pada human traffic," ungkap Faik.

Baca juga: AP I Terapkan Social Distancing di Bandara-bandara yang Dikelola

Dia mengaku, turunnya trafik penerbangan membuat pendapatan Angkasa Pura I turun 20 persen di bawah target awal.

"Dan berpotensi lebih besar lagi kalau virus ini (belum membaik). Makanya kami inisiatif melakukan simplifikasi organisasi di cabang, bikin lebih ramping lagi, membatalkan proses recruitment karyawan. Jadi inisiatif bisa penghematan sampai Rp 300 miliar," sebutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com