Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pandemi Corona, Kementan Pastikan Ketersediaan Pangan Terjaga

Kompas.com - 28/03/2020, 20:36 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Pertanian menjamin ketersedian pangan tetap terjaga.

Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Risfaheri mengatakan, kebutuhan pangan bagi masyarakat harus tetap terpenuhi. Termasuk wilayah Jabodetabek yang saat ini merupakan zona merah penyebaran virus Corona.

"Meskipun redzone kan masyarakat tetap butuh pangan. Petani kita tetap berproduksi dan distribusikan secara lancar," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (28/3/2020).

Risfaheri menegaskan, Kementerian Pertanian selalu memastikan stok dan produksi selalu ada di sektor hulu. Sedangkan kelancaran distribusi berada pada tupoksi Kementerian Perdagangan.

"Namun karena ini menyangkut hajat hidup masyarakat, Kementan tentunya berupaya agar pangan tersebut sampai ke masyarakat sehingga bisa tercukupi," katanya.

Baca juga: Hadapi Covid-19 dan Lebaran, Konstratani Kawal Panen Raya untuk Jaga Ketersediaan Pangan

Dia menyebutkan, Kementan akan berkoordinasi dengan PD Pasar Jaya di DKI Jakarta, Gapoktan dan pelaku usaha lainnya untuk memastikan kebutuhan pangan bisa terpenuhi dengan lancar.

"Kami selalu berusaha agar pasokan tetap tersedia. Toko Tani Indonesia (TTI) Center di Jakarta maupun Bogor tetap buka dan selalu menyediakan bahan pangan dengan harga yang terjangkau," katanya.

Menurut dia, TTI memiliki efek psikologis yang kuat dan kehadiran TTI yang menyebar menjadi alternatif masyarakat untuk mendapatkan bahan pangan pokok yang berkualitas dan terjangkau.

Ketersediaan dan distribusi yang lancar ke TTIC juga diakui Manajer Toko Tani Indonesia Center, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian, Inti Pertiwi Nashwari.

"Tidak ada yang stop pasok pangan dari petani untuk ke Jakarta, khususnya ke Toko Tani Indonesia Center (TTIC). Sehingga tidak perlu khawatir TTIC dan TTI tetap buka untuk penuhi kebutuhan pangan masyarakat," ungkapnya.

Inti yang juga Kepala Bidang Distribusi Pangan, Badan Ketahanan Pangan Kementan, mengatakan untuk semua pemasok maupun petani champion yang bekerjasama dengan Kementerian Pertanian selalu siap sedia. "Untuk bawang merah, champion kami selalu sedia setiap kami minta dan setiap pemasok lainnya selalu siap dimintai pasokannya kapan saja," tuturnya.

Inti menjelaskan, setiap harinya TTIC maupun TTI selalu buka melayani pembeli. Untuk TTIC Pasar Minggu misalnya, pasokan daging yang masuk selalu diatas 2 ton untuk bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. Belum lagi telur yang mencapai 500-700 kg dan beras mencapai 5 ton yang selalu direstok setiap 2-3 hari dari petani Jawa Barat.

Berdasarkan data Toko Tani Indonesia, BKP, hingga sekarang sudah ada 2 Toko Tani Indonesia Center yang terletak di Jakarta dan Bogor. Sedangkan 232 Toko Tani Indonesia (TTI) tersebar di DKI Jakarta, 143 TTI di Bogor, 5 TTI di Bekasi, dan 24 TTI di Tangerang dan Tangerang Selatan.

Baca juga: BI: Inflasi Terjaga Rendah, Harga Pangan Terkendali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com