Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitigasi Risiko Akibat Corona, Modalku Lakukan 3 Langkah Ini

Kompas.com - 31/03/2020, 15:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi (fintech) peer to peer (P2P) lending, Modalku menerapkan sejumlah prinsip responsible lending sebagai langkah mitigasi risiko dari dampak virus corona (Covid-19).

Co-Founder & CEO Modalku, Reynold Wijaya, mengatakan, prinsip ini adalah asas operasi Modalku dalam melakukan penilaian terhadap UMKM peminjam dan kemampuan finansial mereka untuk melunasi pinjaman.

“Kami telah memantau perkembangan virus Covid-19 sejak Januari 2020. Dinamika perekonomian yang sedang terjadi mempengaruhi kondisi bisnis para UMKM di sektor tertentu yang menjadi peminjam di Modalku," kata Reynold dalam keterangan resmi, Selasa (31/3/2020).

Baca juga: Mitigasi Dampak Corona, Fintech Modalku Siapkan 3 Langkah

Reynold menuturkan, strategi pertumbuhan bisnis di tengah wabah Covid-19 sangat fokus kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) beserta jaringannya.

"Kami berdiskusi untuk menemukan solusi yang terbaik dalam mendukung kelangsungan perkembangan bisnis UMKM di Indonesia," ujar Reynold.

Adapun langkah yang bakal diterapkan dalam beberapa waktu ke depan terdapat 3 langkah. Pertama, Modalku akan melakukan proses seleksi yang lebih komprehensif terhadap calon peminjam maupun UMKM yang sudah menjadi peminjam di Modalku.

"Beberapa industri seperti food and beverage, travel, perdagangan lintas negara, dan industri jasa yang bergantung pada tenaga kerja dari negara- negara yang terkena dampak di Asia Tenggara akan mendapat perhatian lebih dari Modalku ketika melakukan penilaian pengajuan pinjaman," jelas Reynold.

Kedua, Modalku akan bereaksi lebih cepat terhadap perubahan kondisi ekonomi makro dengan menyesuaikan batas jumlah (limit) serta jangka waktu pinjaman (tenor).

Angka limit dan tenor pinjaman akan disesuaikan dengan jenis pinjaman dan profil bisnis masing- masing UMKM. Penyesuaian akan dilakukan dari kasus per kasus.

Ketiga, pihaknya bakal memaksimalkan kolaborasi dengan platform e-commerce yang sebagian besar penjualnya masuk ke dalam segmen mikro.

Dia bilang, di kondisi pentingnya physical distancing saat ini, transaksi bisnis melalui e-commerce bisa berkembang dengan baik karena masyarakat akan cenderung memilih belanja online untuk memenuhi kebutuhan pokok maupun obat- obatan.

“Secara berkala, kami akan terus mengelola langkah- langkah tersebut dengan hati – hati dan mengembangkan kemampuan manajemen risiko sesuai dengan situasi ekonomi global saat ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com